47. Rooftop
"Kenapa harus Seno?" tanya Nesya dalam pantulan dirinya dicermin. Bisa dikatakan Nesya terkurung keegoisannya sekarang. Dia cukup sulit menerima kenyataan ini. Rasa yang dimilikinya sekarang harus dikubur dan tak boleh tumbuh kembali.
Beberapa hari lagi, kenyataannya ini akan terungkap oleh Seno juga. Sama sekali tak terbayang akan bagaimana sikap Seno terhadap dirinya. Membayangkan dirinya memanggil Seno dengan sebutan 'Abang' pun sama sekali tak terlintas dikepalanya.
Rasanya enggan sekali untuk menghadapi hari-hari esok, rasanya ingin diperlambat lagi waktu itu terjadi. Atau bahkan rasanya ingin sekali memutar waktu dan mengubah segalanya. Apalagi tentang perasaan yang bersemayam sudah lama.
Mana mungkin Nesya menghancurkan perasaan Bundanya dengan bilang bahwa Nesya menyukai Seno. Sedangkan Bundanya tadi saja berharap Seno dan Nesya bersaudara dengan aman tentram damai. jangan ada pertengkaran ataupun perselisihan yang tidak diinginkan.
***
