Chereads / Beautiful Doctor VS The Cyber Police / Chapter 50 - Dia Hanya Masa Lalu II

Chapter 50 - Dia Hanya Masa Lalu II

Alice merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan mencoba menikmati lembutnya bantal guling yang dipeluknya itu, pengalamannya kembali bekerja sebagai dokter dihari pertama ini sungguh membuatnya sangat lelah, apalagi dihari pertamanya kembali bekerja ia harus dipertemukan dengan orang-orang yang tahu akan aib masa lalunya. Hal ini sungguh membuat Alice merasa tidak nyaman.

Tadi saat pulang kerja, Alice meminta Viona untuk menjemput dirinya, mereka lalu mampir ke Panti Asuhan untuk menjenguk April. Alice sangat bahagia karena April kecil menyambutnya dengan bahagia sama seperti Angel kecil menyambut dirinya saat ia tiba di bandara. April dalam keadaan sehat dan dapat bersosialisasi dengan baik bersama dengan teman-teman seumurannya di Panti Asuhan itu, sepulang dari menjenguk April mereka lalu singgah di supermarket untuk membeli beberapa kebutuhan rumah tangga yang telah habis. Terakhir mereka akhirnya memilih untuk makan malam di luar karena tubuh mereka sudah tak kuat untuk memasak lagi, setelah makan malam disebuah Restoran Chinese Food mereka akhirnya pulang dengan membawa kelelahan masing-masing.

"Bebh, kamu istirahat duluan yah! Aku ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan. Aku ngerjainnya di ruang tamu saja." kata Viona pada Alice.

"Hhemmm... Iya bebh" Jawab Alice datar.

"Sudah, kamu jangan pikirkan itu lagi. Kamu harus yakin jika Ronald hanya akan menjadi milikmu, dan wanita itu hanya masa lalunya" Ujar Viona seketika sebelum kemudian keluar dari kamar itu.

Tadi saat mereka makan malam di restoran, Alice menceritakan semua kejadian yang dialaminya hari ini, mulai dari pertemuannya dengan suster Elsa, perkenalan dirinya dan orientasi ruangan, pasien yang begitu banyak, tindakan RJPnya pada pasien emergency, sampai dengan percakapannya dengan Elsa setelah pekerjaan mereka tuntas tadi. Dan ada rasa cemas dihati Alice ketika ia tahu sendiri dari Elsa bahwa wanita itu memiliki hubungan yang sempat serius dengan kekasihnya sekarang.

Alice mengingat kembali percakapannya dengan Elsa tadi sore, sesaat setelah petugas dinas pagi akan pulang.

"Suster Elsa, boleh bicara sebentar?" Tanya dokter Alice dengan ramah saat mereka berada di ruang ganti petugas.

"Iya dokter. Bagaimana?" Tanya Elsa.

"Hhemmm, kamu pasti bertanya-tanya saya sebenarnya siapa kan? Saya akan ceritakan sekarang semuanya sama kamu!" Alice memulai pembicaraan, Elsa mendengarkan dengan seksama.

"Saya Alice Valencia, dan nona Inggrid hanya sebuah nama yang saya asal sebutkan saja saat melakukan pendaftaran pada klinik kalian waktu itu. Saya menyamarkan identitas saya yang sebenarnya, kamu pasti sudah tahu apa alasan yang membuat saya harus seperti itu. Dokter Reza dan kamu adalah orang yang tahu tentang aib yang saya sembunyikan selama 7 bulan saya mengandung. Tolong, jangan sampai ada orang lain yang tahu akan hal ini. Saya belum siap untuk menunjukan pada semua orang tentang masa lalu saya yang sangat kelam itu!" Pinta Alice kemudian pada suster Elsa.

"Saya mengerti dok, saya akan menjaga rahasia ini sampai kapanpun, dan saya pikir dokter Reza pun akan melakukan hal yang sama" Jawab Elsa sambil menggenggam kedua tangan Alice.

"Dokter, jika boleh saya tahu apakah dokter melahirkan bayi itu atau tidak?" Tanya Elsa dengan hati-hati, ia takut menyinggung perasaan wanita yang ada dihadapannya itu.

Alice tersenyum "Saya melahirkannya, dia seorang gadis kecil yang cantik, pintar dan kuat. Namanya Rahalia Angela sekarang umurnya sudah 4 tahun 2 bulan."

"Syukurlah, dok... Anda melakukan sesuatu yang benar!" Puji Elsa.

"Tapi... Tapi dia mengidap thalasemia, itu hal paling menyedihkan yang harus ditanggungnya seumur hidupnya" ada nada kekecewaan dari suara Alice.

"Thalasemia?" Tanya Elsa tak percaya.

"Tuhan memberikan cobaan yang berat untuk gadis kecilku, tapi dia gadis terkuat yang ada di bumi ini. Dia bisa melewati semuanya dengan baik sampai sekarang ini." Jelas Alice kali ini dengan nada suara yang lebih yakin lagi.

"Semoga dia selalu sehat dan kalian bisa hidup berbahagia!!" Ujar Elsa memberikan semangat.

"Terimakasih Elsa!!" Kata Alice

"Elsa, boleh saya bertanya sesuatu yang pribadi juga tentangmu?" Tanya Alice.

"Silahkan dokter!!"

"Hubungan seperti apa yang pernah terjalin antara dirimu dengan Ronald?" Alice akhirnya tak dapat lagi menahan dirinya untuk mendengarkan penjelasan itu dari mulut Ronald secara langsung.

Elsa tak menyangka Alice akan menanyakan hal itu kepada dirinya, mengapa sang dokter sangat ingin tahu akan hal itu? Elsa sama sekali belum menyadari bahwa wanita yang ada dihadapannya ini sekarang adalah kekasih dari mantan kekasihnya itu.

"Dokter... Haruskah saya menjawabnya?" Tanya Elsa kemudian.

"Iya, saya hanya ingin tahu kebenarannya!" Jawab Alice.

"Apa yang membuat anda sangat penasaran akan hal itu, dok? Dia hanya masa lalu saya!"

"Masa lalu dalam hubungan seperti apa?" Tanya Alice lagi seperti seorang polisi yang menginterogasi seorang penjahat.

"Dia mantan kekasih saya, dok" akhirnya Elsa membuka kunci jawabannya.

"Kenapa hubungan kalian berakhir?" Tanya Alice.

Elsa menarik napas dalam lalu menatap sang dokter dengan seksama "Baiklah jika dokter menginginkan ceritaku, aku anggap ini sebagai balasan karena dokter juga telah menceritakan rahasia dokter padaku." Ujarnya kemudian.

"Kami berpacaran sejak kami kelas 1 SMU, sejak dulu saya memang bercita-cita untuk menjadi perawat, dan Ronald memang ingin menjadi seorang polisi. Hubungan kami berjalan baik sampai kami lulus sekolah. Saya memilih untuk melanjutkan kuliah, sedangkan dia memilih untuk menunggu test untuk bintara polisi. Sejak itu kami hilang komunikasi, saat saya ke kota Grazia untuk kuliah dan Ronald bersiap untuk test Bintara polisi. Dan saya menganggap hubungan kami berakhir!! Mungkin itu juga yang dipikirkan Ronald, kami mempunyai cita-cita dan pekerjaan yang harus kami raih!!" Elsa mengakhiri ceritanya dengan setetes air mata mengalir di pipinya.

Alice hanya menatap Elsa dalam diam, kisah mereka ini mengingatkannya akan kisahnya dengan Edward, semua kisah cinta yang mereka berdua jalani menjadi sia-sia saat mereka mempunyai mimpi yang lebih, cita-cita yang sebenarnya harus menyatukan mereka untuk saling berbagi dan menyemangati, malah cita-cita itu pula yang membuat hubungan mereka harus berakhir.

"Apakah saat ini kau tidak memiliki perasaan lagi untuknya?" Tanya Alice

"Entahlah dokter, saya pikir semua itu sudah berakhir sejak beberapa tahun yang lalu!!"

"Tidakkah kau mempunyai harapan untuk memperbaikinya?" Tanya Alice kembali.

"Apakah dokter juga akan memberikan sedikit harapan untuk adanya kesempatan memperbaiki hubungan dokter dengan lelaki yang telah meninggalkan dokter dulu saat dokter sedang mengandung anaknya?" Elsa balik bertanya pada Alice, yang sungguh pertanyaan ini sangat menusuk hingga ke jantung Alice.

"Elsa!!" Pekik Alice tertahan, ia kemudian mencoba menenangkan dirinya dengan menarik napas dalam.

"Ronald tidak meninggalkanmu dalam kondisi hamil, kalian sama-sama sedang meraih mimpi dan cita-cita kalian. Yang salah hanya tidak adanya komunikasi diantara kalian!" Jelas Alice dengan nada sedikit tenang dan lebih teratur.

Elsa hanya mengangguk dalam diam.

"Maafkan saya, dok! Saya terlalu lancang dalam berkata-kata" Ujar Elsa kemudian.

Alice pun mengangguk tanda menerima permohonan maaf dari Elsa.

"Elsa, Saya sangat mencintai Ronald!" Kata Alice kemudian.

Mendengar pernyataan Alice, Elsa sontak menjadi sangat kaget dan menatap Alice dengan begitu intens.

"Maksud dokter?" Tanya Elsa.

"Pria yang dulu pernah menjadi kekasihmu, saat ini pria itu telah menjadi kekasih saya, setelah orangtuaku dan Angel, dialah orang selanjutnya yang sangat penting dalam hidup saya. Saya sangat mencintai Ronald." Ujar Alice kemudian pada Elsa.

"Benarkah apa yang saya dengar ini dokter?" Tanya Elsa masih tak percaya.

Alice lalu mengangguk pasti.

Elsa tersenyum, senyum yang tak biasa. Ia bahagia mendengar penuturan Alice yang mau jujur kepadanya.

"Dokter, Ronald hanya masa lalu saya. Sekarang dia sepenuhnya milik dokter. Apapun yang terjadi, pertahankan dia dengan sepenuh hati dokter!!"

...

.

.

🥰🤗

Hari ini satu chapter saja ya... 😊