Hari ini terasa melelahkan bagi Nadia, event organizer miliknya sedang kebanjiran job. Tak tanggung tanggung dalam sehari EOnya bisa melayani 5 event sekaligus. Hal itulah yang membuatnya lelah seharian ini...
Dia sudah tiba di hotel tempat event tersebut dilaksanakan. Nadia melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul 18.45.
"Ya Allah, lindungi aku...sebentar lagi acaranya dimulai. semoga gak ada kendala lagi"
Dia berlari dengan terburu-buru dan tanpa sengaja menabrak seseorang
"Brugg"
"Maaf mas, saya nggak sengaja" ucap Nadia sambil membereskan berkasnya
"Iya nggak apa apa Mbak, maaf juga saya nggak ngeliat kamu" Laki Laki itu membantu membereskan berkas Nadia dan segera memberikannya
"Makasih Mas, kenalin aku Nadia" ucap Nadia seraya mengulurkan tangannya pada Laki Laki itu
"Raditya, panggil saja Radit" balas pria itu
"Oke mas senang bertemu mas. tapi sorry q lagi buru buru banget ini. Bye mas"
"Bye juga"
Nadia segera menuju tempat acara tersebut. Sahabatnya yang sudah nyampe duluan menyambutnya dengan senyuman
"Santai aja Nad, belum mulai juga" ucap Dira sahabat karib Nadia
"Ya Allah gue udah takut aja telat. Gue Sampek nabrak cowok didepan. Ganteng banget lagi."
"Seriusan loe Nad,"
"Iya, namanya Radit" jawab Nadia
Nadia dan Dira adalah sahabat sejak SMP. dan berlanjut hingga kini. Setelah lulus kuliah mereka mendirikan EO dengan dimodali oleh ayahnya Dira. Dira memang anak cukup terpandang di kota itu. Tapi tak sekalipun dia pernah sombong, malah cenderung konyol apalagi bila dihadapkan dengan Nadia. Nadia yang memang anak orang biasa saja. Karena itu dia selalu saja berusaha keras agar bisa membahagiakan ibunya karena ayahnya telah lama meninggal. Nadia tergolong orang yang cantik dengan rambut hitam lurus panjang sepinggang. Kulitnya putih bersih. Tanpa makeup yang berlebihan pun dia sudah sangat cantik. Karena kesibukannya dia tak pernah memikirkan pacaran. Dia hanya ingin fokus mencari uang agar bisa membahagiakan ibunya
"Nad besok kita lagi free kan" tanya Dira
"Iya, emang kenapa? Pasti Loe mau jalan sama Dimas kan??" tanya Nadia
"Hehehe, iya Nad. Tahu aja sih Loe?"
"Apa sih yang nggak gue tahu dari Loe??"
"Makanya Loe buruan nyari pacar biar bisa jalan jalan kayak gue ama Dimas."
"Iya entar kalau gue udah umur 30 baru mikir cowok. Sekarang mikirnya nyenengin ibu gue dulu."
"Gue salut ama Loe Nad, dari kita SMP Sampek sekarang Loe tetap aja pekerja keras. Gue bangga punya sahabat kayak Loe."
"Makasih, gue juga bangga punya sahabat kayak Loe."
Dua jam kemudian acara telah selesai. para kru EO bertepuk tangan karena acara telah sukses dilaksanakan.
"Nad, gue anterin ya." ucap Dira
"Nggak usahlah, gue naik taksi online aja. udah pesen juga."
"Beneran?" tanya Dira meyakinkan Nadia
"Iya Ra. Udah Loe pulang duluan. Keburu malem."
"Oke, Bye Nad!"
"Bye, Ra!"
Sementara itu disebuah kantor....
"Dit, Loe nggak pulang?Mau lembur lagi?"
"Iya mau sekalian gue selesaikan malam ini biar nggak mundur terus deadline-nya!" Jawab Radit pada Sony sahabat karibnya itu
"Oke, bos!" goda Sony pada Radit
"Eh iya gue liat Loe tadi tabrakan sama cewek cantik banget. Siapa dia Dit??" tanya Sony dengan penuh selidik
"Gak tahu gue lupa namanya!"
"Ah Loe nggak asyik nih!"
"Gue emang beneran lupa Son!"
"Apa Loe masih trauma sama kejadian waktu itu makanya Sampai sekarang Loe g bisa buka hati lagi sama cewek?"
"Jujur aja sih emang iya!"
"Loe jangan gitulah Dit. Nggak semua cewek kayak yang Loe pikirin!"
"Udah, Loe mau kerja apa mau ceramah?"
"Oke, gue balik lanjutin kerja bos"
Sony akhirnya pergi. Dan Radit terdiam mengingat perkataan sahabat baiknya itu. Sudah tiga tahun berlalu semenjak kejadian itu. kejadian yang membuat Radit mati rasa pada perempuan.
Tepatnya tiga tahun lalu Radit memiliki seorang kekasih. Rena namanya. Radit serius dalam menjalin hubungan dengan Rena dan berniat melamar Rena. Tapi saat dia hendak melamar Rena tiba-tiba dia memergoki Rena sedang bersama lelaki lain.
"Sayang maafin aku ya telat kesini!"ucap Rena
"Iya nggak apa apa sayang." jawab pria itu
"Kamu tahu nggak sayang sekarang Radit makin sayang ama aku. Dan aku bakalan dilamar ama dia sebentar lagi!"
"Bagus dong sayang, jadi kita bisa ngejalanin rencana kita buat morotin hartanya dia. Ha-ha-ha!"
"Lagian siapa juga yang mau ama cowok angkuh yang sombong itu. Kalau bukan karena dia seorang CEO dan banyak duit sih aku ogah Yang!"
Tanpa mereka sadari Radit sudah dibelakang mereka dengan bersungut-sungut sungut menahan marah.
"Oh jadi itu alasan kamu mau sama aku??"
"Ra...Radit...!!" jawab Rena dengan gelagapan
"Mulai sekarang kita putus!" ucap Radit sambil berlalu meninggalkan tempat itu.
Radit merasa terpukul dan langsung berlari tanpa melihat situasi dan tiba tiba..
"Brak...Radit tertabrak!"
Semua orang yang melihat kejadian itu langsung berusaha menolong pemuda itu.
"Bawa pake mobil saya aja Pak!" seru seorang gadis yang ternyata adalah Nadia.
"Baik, Mbak!" jawab bapak bapak itu
Nadia segera membawa Radit ke rumah sakit terdekat. Nadia panik melihat darah yang keluar dari luka Radit. Setelah sampai di rumah sakit para petugas langsung membawa Radit ke ruang IGD. Tiba tiba dering handphonenya berbunyi.
"Halo, Nad Loe dimana?" Tanya Dira pada Nadia
"Gue lagi di RS Ra, nolongin orang ketabrak!"
"Ya Ampun, Loe buruan kemari! Acara udah mau mulai ini!"
"Oke gue meluncur kesitu!"
Nadia segera menyerahkan barang milik Radit di administrasi RS tersebut dan menyelesaikan administrasi. Tanpa dia sadari Tuhan telah merencanakan rencana yang indah padanya.
Semenjak kejadian itu Radit berusaha mencari siapa yang menolongnya tapi tak juga membuahkan hasil karena itu dia putus asa. Dan tak pernah mendekati wanita walaupun jika mau banyak yang mengantri menjadi pacar bahkan istrinya. Radit tetap mencari gadis itu hingga kini.