"Ya udah nggak nge-gym."
Lean menggeleng atas kekeraskepalaan Rein. Dia maju satu langkah lalu menyentuh pundak Rein. "Sayang. Please."
Rein mengembuskan napas kemudian mengangguk. "Aku kayak gini bukan nurut, ya. Cuma males aja debat." Setelah mengucapkan itu dia kembali ke kamar.
"Aku tunggu di mobil, Sayang!" teriak Lean sambil berjalan keluar. Dia melakukan ini bukan hanya cemburu. Namun, dia yakin jika ada orang yang melihat Rein memakai pakaian seperti tadi pasti akan dibahas. Rein tidak pernah memakai pakaian itu sebelumnya. Pasti hal pertama menjadi perhatian orang lain.
Beberapa menit kemudian Rein kembali. Dia duduk menghadap depan sambil melipat kedua tangan di depan dada. "Jalan!"
Lean memperhatikan penampilan Rein. Gadis itu memakai kaus pink. Tidak lagi kaus putih yang cukup tipis. Dia mengusap rambut Rein kemudian melajukan mobil. "Kita sarapan dulu. Nanti setelah nge-gym kita makan buah."