Sejak lima menit yang lalu tatapan Rein tidak teralih dari mamanya yang duduk di sofa seberang. Rein marah ke mamanya karena tidak beristirahat di rumah. Sedangkan yang ditatap mulai jengah.
"Rein. Nggak capek natap Mama kayak gitu?" Sarah tahu Rein marah karena dirinya tidak istirahat dan pergi arisan. Dia sangat bosan di rumah. Lalu saat pulang, dia mendapat tatapan tajam dari Rein.
"Oh, ya, mama mau tanya. Kamu sama Lean sekarang go public? Bukannya kalian sepakat buat rahasiain hubungan kalian, ya?" Sarah berharap Rein melupakan kemarahannya.
Rein menarik napas panjang. Dia tahu mamanya hanya mengalihkan pembicaraan. "Ma. Kenapa Mama nggak di rumah aja sih? Istirahat."
"Udahlah, Rein. Kan tadi cuma keluar bentar."
"Tapi tetep aja, Ma. Rein khawatir."
Sarah menghela napas panjang. Dia merasa harus meminta maaf ke Rein, karena telah membuat anaknya itu khawatir. "Ya udah maafin, Mama."