Akhirnya dengan perjuangan yang tidak begitu ringan,Riko berhasil menyelesaikan pekerjaan yang begitu menumpuk namun sesuai ke ahliannya dia dapat menyelesaikan dengan singkat.Tentu saja itu tidak lepas dari pengalaman yang telah dia dapatkannya selama bekerja di bawah asuhan kakeknya yang begitu tegas dan keras juga dari kampus ternama tempat dia belajar.Kalau tampa pengalaman berarti yang di milikinya,mungkin istrinya harus menunggu hingga larut malam.
#####
Suci sedang mengerjakan pekerjaan rumah,Mungkin dia tak akan kuat harus naik turun tangga,Namun semua ini adalah keinginannya.Apalagi dalam keadaan mengandung seperti sekarang ini.Ya,kini benih yang telah di tanam oleh suaminya sudah tumbuh dan berkembang di dalam rahimnya selama dua minggu.Dan itu berarti dia sudah dua minggu ini sudah harus banyak beristirahat.
Ah,Kalau mengingat tentang orang tuanya,dia menjadi begitu sedih.Ya apa yang dapat di lakukan oleh Suci.
Suci menggelengkan kepalanya.Dia tidak mau mengingat tentang semua itu.karena hanya akan menimbulkan suatu kesedihan yang berkepanjangan.Sedangkan dirinya sendiri harus memikirkan pribadinya dan juga anak yang masih berusia dua minggu di dalam rahimnya.
Mengingat tentang orang tuanya,terlintas kembali di dalam benaknya mengenai semua yang telah di lakukannya bersama dengan orang tuanya tersebut.Yah,mau tidak mau memang menimbulkan suatu kesan tersendiri.Dan ada kenangan indah yang tumbuh di dalam hatinya.Bagi Suci,Dia tidak akan mungkin melupakan semua itu.
Kini ada benih yang berhasil tumbuh dan kemudian bersemayam di dalam rahimnya.yang kelak tentunya akan menjadi seorang bayi mungil yang begitu di dambakannya selama ini setelah kelahiran anak-anak pertamanya.
Suci membaringkan tubuhnya di pembaringan yang begitu luas dan nyaman.Di rasakannya ada kepenatan di tubuhnya karena seharian bekerja.
Kembali bayangan suaminya menyeruak masuk di dalam benaknya.sedang apakah lelaki itu?
Suci membelai perutnya yang belum begitu ketara membuncit.sebab dia memang begitu langsing dan singset.Ada senyuman yang tersungging di bibirnya.sebuah senyuman kebahagiaan baginya.Karena sebentar lagi dia akan mendapatkan anak lagi.
Sekali lagi Suci mengelus perutnya itu,Ah,kalau saja suaminya ada di sisinya berada di sampingnya,mungkin dia akan merasa lebih senang.Akan tetapi Suci tidak mungkin mengharapkan itu,sebab suaminya sedang sibuk mengurus bisnisnya dan perusahaannya.
*****
Jam sudah menunjukkan pukul lima sore.Dan itu adalah waktu bagi pegawai perusahaan tersebut.Sedang Riko sudah keluar dari kantornya dari pukul tiga dan sudah di perjalanan pulang namun jalanan begitu macet,BMW Warna hitam metalik itu pun keluar dari ke macetannya.
Mobil BMW warna hitam metalik yang di kemudikan oleh Riko itu akhirnya berhenti di depan pagar halaman rumah yang cukup besar dan mewah.Rumah itu berlantai dua,dengan gaya Italia.Halamannya yang luas,dihiasi dengan rumput hias yang hijau dan subur.di sudut sebelah kiri halaman,menempel dengan dinding pembatas,tampak dekorasi taman yang di tata artistik dan indah, di tengah ada sebuah kolam dan air mancur⛲ yang begitu indah di sebelah kanadi dekat pintu masuk terdapat air terjun dan sendang.dan banyak lampu taman yang cantik dan indah.
Riko membunyikan kelakson mobilnya.Dan tak lama kemudian,dari dalam rumah muncul seorang pria separuh baya yang bergegas menuju ke pintu pagar halaman untuk membukakan pintu itu agar mobil BMW yang di kendarai Riko bisa masuk.
"Sore MR?kok sudah pulang?sapa pria separuh baya itu sopan.
" Malam, pak.
Riko kemudian menjalankan mobilnya memasuki lingkungan rumah,terus menuju ke Garasi yang berada di sebelah kiri,tepat di depan paviliun.sementara pria separuh baya itu kembali menutup pintu pagar rumah dan menguncinya.setelah mematian mesin mobilnya,Riko kemudian turun dari mobil.kemudian Riko masuk lewat pintu paviliun.Dia menyapa bibi di sana.
"Mba, ibu mana?
" Eh Tuan, ibu tadi habis ikut beres-beres dan naik ke kamar.mungkin istirahat.
"ko' sudah pulang Tuan?
" Ya begitulah Mba.
"Mba apa ibi sudah makan?.
"Belum Tuan,Ibu hanya minum susu hamil saja tadi Tuan.
"Ya sudah Mba,Riko berjalan masuk dan duduk di ruangan di rumah induk,langsung menuju ke ruang tengah yang biasa di gunakan untuk bersantai Riko sambil menyaksikan televisi.
Rikopun berlalu meninggalkan ruangan tengah di mana tadi dia berada.menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua dan memperhatikan wajah cantik istrinya yang sangat indah bak lukisan lalu dia masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan berganti pakaian.
Mendengar ada yang mandi Suci kaget dan dia turun mencari Mba.
" Mba siapa yang berani masuk ke kamar saya?.
"Tuan Bu.
" Ooo
Sambil menunggu Riko kembali keluar,Suci duduk termenung sembari melihat-lihat keadaan ruang dalam rumahnya itu.Dia kagum setiap memandangnya karena interior rumah yang di disain suaminya itu yang mengesankan kemegahan namun memiliki nilai seni yang tinggi.
Suci terkejut dan tersadar dari lamunannya,ketika sebuah tangan memegang pundaknya di sertai teguran lembut.
"Apa yang sedang di lamunkan sayang?.
" Eh,,,,Oh.... Mas Riko?
"Mas perhatikan dari tadi Suci melamun,apa yang tengah Suci lamunkan?
Tanya Riko sembari duduk di samping istrinya itu sambil menatap lekat wajah cantik tersebut.
"Tidak hanya saja Suci ingin makan,tapi Mas Riko yang masak?kata Suci sambil sedikit memohon manja.
Tersentak Riko mendengar itu,ah mestinya Riko tak perlu kaget,karena istrinya pasti saat ini sedang ingin di manja karena hamil muda.
Riko bergegas ke dapur dan memasak di bantu mba rumah tangga.
Tak terasa,setelah berjalan beberapa menit,masakan yang di buat oleh suaminya siap.
"silahkan di nikmati sayang.
Suci dan Riko duduk bersisian.dan mulai menyantap salad buah dan nasi goreng chines isi sosis dan see food buatan suaminya.
" Emmm rasanya enak. pintar banget suamiku masaknya.
Setelah ludes semua masakan suaminya,di nikmati masakan suaminya itu.sungguh,ini benar-benar hari paling bahagia untuk Riko,karena dia bisa melihat nafsu makan istrinya kembali karena kesedihan itu berangsur pudar.
Setelah makan,dan setelah berbincang lama,Riko dan Suci kembali ke kamar mereka.
Begitu mata mereka saling beradu,mereka sama-sama tidak mampu menahan diri.mereka berpelukan dengan mesra.
Suara si kembar tiga mulai terdengar beradu karena menangis Suci mempercepat langkahnya dan itu membuat Riko khawatir.jadi dia berlari dan membopong tubuh istrinya dan membawanya ke kamar si kembar,Riko dan Suci melihat para suster kewalahan karena si kembar nangis ingin di pelukan ibunya.
*****
Pagi itu,dengan agak terburu-buru Tina melangkah menuju ke kamar kakaknya Tian.Hari ini mereka akan pergi ke negara i.memberi kejutan untuk Suci.
"Mas Tian,sudah siap belum?tanya Tina sambil mengetuk pintu kamar mereka.
" Ya terdengar suara Anis menyambut.
"Tina Mas Tian lagi mandi kamu duluan ke bawah untuk sarapan.nanti kita nyusul.
" Ya Mba,Ingat Wina dan keluarga kecilnya sudah nunggu jangan lama-lama.
Selama makan pagi,Wina terus menunduk.Dia hanya tersenyum dan menjawab Ya setiap kali Bibi dan pamannya bertanya apakah dia sudah siap untuk bertemu Suci.
Selama perjalanan ke negara i,dia hanya mengangguk dan sesekali tersenyum,sementara Tian Tian terus Diam.
Sesampainya di Bandara.Anet dan Dewa berlari menyambut kedatangan sahabatnya untuk bertemu Suci.matanya berkilau bahagia,menyebabkan wajahnya menjadi berseri.
Wina Anis!,teriak anet,sambil merangkul mereka.
"Saya sudah coba ngontak kalian, tapi kata Riko kalian sibuk.Aduh seneng ketemu kalian lagi,apalagi mau ketemu si kembar.
Tian hanya Diam.kemudian dia meneruskan langkahnya.
****
Sekilas Suci melirik cermin,dan langsung terpekik ngeri." Haaaa! Ia kaget melihat rambutnya yang kusut,dan wajahnya yang merah berkeringat.
Riko tidak heran lagi sejak istrinya hamil kedua memang istrinya sering mengkhawatirkan tubuhnya bahkan kadang suka nangis nggak jelas hanya karena timbangan naik,dan hanya karena wajahnya terlihat cabi.
"Mas Suci terlihat gemuk ya?
" Mas Suci pasti tidak cantik ya?
"Mas Suci...belum sempat Suci terus berceloteh Riko menyumbat nya dengan ciuman panas.hingga akhirnya Suci hanya mendesah dan tidak lagi memikirkan kondisi tubuhnya yang memang di akui oleh Riko sedikit bertambah beratnya.tapi tetap cantik dan bahkan tetap sangat mempesona.
dalam keadaan mereka masih menyatu Riko membisikkan kata yang sangat mesra pada istrinya itu hingga Suci melayang dan lupa kalau dia sedang hamil muda bersukur Riko bisa sedikit mengontrol diri dan ingat jika istrinya hamil.
Setelah bergumul hingga dua jam,Suci merebahkan kepalanya di dada suaminya yang menerima dan menyayanginya dengan tulus penuh kasih sayang.
" Tuan ada tamu..... teriak mba ART dari depan kamar mereka.
Riko yang mendengar itu langsung bangun dia tidak tega membangunkan istrinya karena kelelahan.
Dia memakai jubah mandi dan keluar dan berkata pada bibi rumah tangganya agar menyuruh tamunya menunggu di ruang tamu.