Chereads / Granny’s House / Chapter 27 - Ken tidak suka!!

Chapter 27 - Ken tidak suka!!

Suara tawa Ken bagi Ed merupakan alunan paling indah yang ia dengar, sebab semenjak kematian istrinya, rasanya sulit membuat anak itu tertawa, Ken cenderung anak yang pendiam dan tidak neko-neko. Oleh sebab itu rasanya Ed senang sekali melihat Ken tertawa becanda dengan Zara dikursi belakang bersamaan juga dengan Gavin yang duduk manis dikursi bayinya, hari ini Ed berencana mengenalkan seseorang kepada Ken. Namun karena ada kejadian yang tak terduga semalam, hingga membuat Zara harus menginap, jadilah Ed berinisiatif mengantar kekasih adiknya, sekalian lewat maksudnya. Tentu saja hal itu sempat ditolak Lucas lantaran Lucas merasa ia masih bisa menantar Zara dan merasa bertanggung jawab atas diri Zara. Ed senang melihat Lucas yang gantleman seperti itu, tapi kondisinya sekarang sangat tidak memungkinkan, ia sedikit demam akibat semalam, nenek juga melarang keras. Dan dalam perdebatan panjang akhirnya anak itu mengalah ketika Zara mengancam tidak ingin bertemu. Ah dasar anak muda, Ed jadi sedikit iri.

"Maaf ya Zara, kamu jadi harus menjaga Ken dan mengajaknya bermain"

"E-eh iya tuan, Zara juga suka dengan Ken, dia lucu banget soalnya. Zara yang harusnya minta maaf, karena Zara tuan Ed jadi harus repot-repot mengantar Zara" jelas gadis itu dengan nada lirih, ia sungguh merasa tidak enak dengan kakak Lucas ini. Rasanya kalau boleh, ia lebih senang naik angkutan umum.

"Tidak perlu merasa sungkan, dan jangan panggil aku Tuan, begitupun dengan kakak Lucas yang lain, panggil saja abang atau kakak juga boleh. Kita semua tahu kok kalian ini pacaran"

"Oh, maaf bang Ed"

"Loh Kenapa? Tanya Ed, ia memutar kemudinya saat memasuki gerbang komplek rumah Lucas.

"Karena Lucas pacaran dengan orang sepertiku—"

"Memangnya kau pemakan manusia?"

"Hah? Te-tentu saja bukan" kata Zara tergagap, Ed tersenyum manis, Zara termangu saat melihatnya dari kaca. Benar-benar tampan, Zara yakin Ed duda tertampan yang pernah Zara lihat.

"Kalau begitu apa salahnya berkencan denganmu? Lucas memilihmu pasti karena kau istimewa dimatanya. Lucas itu pemilih, sejak kecil ia hanya memilih hal-hal yang disukai, mau sebagus apapun barang itu dia tetap tidak akan tertarik. Sama halnya dengan wanita, dia hanya akan memilih wanita yang pantas untuk ia jaga" jelas Ed panjang bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat didepan gerbang rumah Lucas. Ia memutar tubuhnya agar berhadapan langsung dengan Zara

"Abang tidak bisa antar sampai dalam tidak masalah ya? Nyonya kamu agak rese. Abang malas ketemu dengannya. Hehehe"

"Oh iya Bang Ed, sekali lagi maaf sudah merepotkan dan terima kasih banyak. Ken.. kakak pulang dulu, nanti kita main lagi ya" Ucap Zara lalu memeluk Ken sebagai salam perpisahan, Ken mengangguk senang dan melambaikan tangannya, saat Zara hendak membuka pintu mobil, Ed memanggil Zara kembali.

"Zara"

"Ya?"

"Aku hanya ingin mengatakan padamu, jangan terlalu sering meminta maaf pada kesalahan yang tidak kau lakukan, kau tidak ada jauh bedanya dengan kami, jangan merendahkan dirimu sendiri. Siapapun pantas dengan Lucas termasuk kau!" Zara tersenyum hatinya tersentuh, ia merasa sangat dihormati oleh keluarga nenek, meski tidak semuac, mengingat ayah Lucas yang tak terlalu peduli dengannya tapi ia sangat bersyukur lebih banyak yang seperti bang Ed.

"Terimakasih banyak bang Ed, Zara akan terus ingat pesan bang Ed" selepas mendapat anggukan dari Ed, Zara keluar dari mobil, ia kembali melambaikan tangan perpisahan, lalu Ed mulai menjalankan kendaraannya meninggalkan Zara yang masih berdiri didepan gerbang. Ed tahu Zara anak baik, oleh sebab itu ia merasa Lucas beruntung mempunyai kekasih seperti Zara. Setidaknya anak itu tidak terlalu kesepian, semenjak meninggalnya ibu Lucas, anak itu berubah dan kehadiran Zara perlahan membawa kembali adik kecilnya.

🍀🍀🍀

Ken duduk disebuah restauran mahal dengan gelisah, wajahnya cemberut nampak moodnya sangat tidak baik, disampingnya adiknya duduk dikursi khusus balita, memakan biskuitnya dengan tenang, sedangkan daddynya nampak asik berbincang dengan seorang wanita yang tidak Ken sukai. Namanya tante Dina, kalau menurut Ken tante Dina seperti memakai topeng, bibirnya merah sekali, alis tebal seperti crayon hitam, dengan matanya juga yang berwarna warni, pipinya berwarna merah juga. Ken takut, ken seperti lihat topeng oni dari jepang. Kata teman-teman Ken topeng oni berarti topeng iblis. Merasa diperhatikan tante Dina mengalihkan atensinya pada Ken, dan secepat kilat Ken menundukkan wajahnya.

"Ken kenapa melihat tante sedari tadi? Tante cantik ya?" Tante Dina tertawa mengikik seperti kuda membuat Ken semakin takut. Tapi elusan dikepala Ken dari daddynya membuat keberanian Ken muncul kembali, ia menoleh menatap Daddynya.

"Ada apa Ken?" Ed tahu jika Ken nampak tidak nyaman dengan pertemuan ini. Sebenarnya Ed juga tidak terlalu mengenal wanita dihadapannya, ia baru dekat beberapa bulan ini saja dengan Dina, meski tidak ada hubungan yang spesial, Dina satu-satunya wanita terdekat dengan Ed. Yang pria itu tahu, Dina wanita yang ceria, dengan banyak perhatian kepada Ed, ia merasa Dina sangat keibuan, dan entah otaknya tidak konslet ia merasa kedua anaknya sudah harus memiliki ibu baru. Meski belum memutuskan apakah Dina yang akan menjadi ibu mereka, tidak ada salahnya bukan mempertemukan mereka dulu?

"Ken ingin pulang Dad! Ken ingin bertemu mommy Jihan"

"Mommy Jihan?" Dina menyela pembicaraan mereka.

"Kakak iparku, dia sudah menganggapnya seperti mommynya sendiri."

"Oh begitu, sebentar—" kata Dina lalu merogoh tasnya mencari sesuatu, Ken masih merengek kepada Ed untuk segera pulang. Ia tidak suka dengan tante topeng itu.

"Ini Ken, tanye punya permen untuk Ken loh, ini ambilah. Rasanya enak sekali"

"Tidak mau, mommy Jihan bilang tidak boleh makan permen, nanti giginya berlubang. Dad... come on. Ken wanna go homeeeee"

"Terima dulu Ken, tidak baik menolak pemberian orang lain."

"Iya, ini permennya tidak bikin gigi berlubang kok. Percaya sama tante, mommy kamu tuh berlebihan doang"

"Tidak mau!! Ken tidak suka!" Teriak Ken kencang membuat atensi orang-orang beralih padanya, Ed hanya menghela nafasnya pelan, seraya meminta maaf atas keributan yang terjadi. Ia melihat mata Ken mulai berkaca-kaca.

"Maaf Dina, sepertinya aku memang harus pulang lebih dulu, Ken nampak tidak nyaman, lain kali kita atur pertemuan lagi." Katanya yang langsung bangkit dari duduknya lalu membawa Gavin dalam gendongannya. Dina hanya tersenyum kecut, ia nampak kesal dengan ini, padahal makannya belum selesai tapi karena anak Ed yang menyebalkan ia jadi harus menghentikan makan mewahnya. Ed lalu menggenggam tangan Ken kemudian pamit meninggalkan Dina yang jengkel. Sepertinya ia harus lebih keras lagi untuk mendapatkan Ed, anaknya mengacaukan segala rencananya untuk menjadi nyonya Farley.

🍀🍀🍀

Apakah kalian sejauh ini kebingungan sama jalan ceritanya? Aku ngerasa udah buat sebisa mungkin biar gak memusingkan gitu. Wkwkwk kalian ingat kan sama semua karakter disini? Semua cucu nenek?

Darren-helena = 3 anak (Arkha, Arya, Alea)

Aldrian-Jihan

Brian-Hana

Ed-single parents = 2 anak (Ken, Gavin)

Jimmy-jomblo

Daniel-jomblo akut

Lucas-Zara

Itu peran utamanya termasuk nenek dan calon kekasih Jimmy, Daniel, kalau ada yang mau ini juga, sama calon ibu Ed, kalau Ken mengizinkan 🤣🤣🤣🤣