Sore itu, Maya Agustin dengan penampilan sederhana Maya datang ke taman Cerdas. Dia duduk bersama ibu-ibu yang mencari buku di perpustakaan mini di taman itu. Ada banyak sudut baca di mana, bahkan di taman itu ada fasilitas wifi. Di taman itu sudah disefiakan warung sehat yang bersih. Pedagang asongan pun di perbolehkan berdagang selama barang yang di jual itu nurah dan terjangkai.
Maya menikmati waktu membaca di tempat itu dengan tenang. Lama ia duduk di sana tanpa seorang pun ia bisa mengenalinya. Karena Maya sekarang berhijab. Busana gamis batiknya pun dari harga yang paling murah dari koleksinya. Hingga seorang ibu yang duduk di depannya tanpa sepengetahuannya mengambil fhotonya dengan diam-,diam, lalu memberitakannya di jaringan komunikasi grup online.
[Hei hello ada yang tahu ini siapa?]
Wajah tidak terlalu asing.
Itukan Maya Agustin.
Masa Sih?
Mirip ya?
Berhijab ya sekarang?Alhamdulillah.
Tak bermakeup, tetap cantik.
Wah artis sensasional itu ya?
Hijrah ya?
Semoga aja Istiqomah.
Dimana ini?
Taman Cerdas!
Dia masih di sana ya?
Masih!!
Serbuuu!!
Yuuk!!
Benaran dia Ya, sudah tobat ya?Barusan ribut dengan suaminya!Suaminya penipu!
Masa sih?
...
Dalam sekejab taman itu di serbu ibu-ibu penggemar Maya. Maya melayani mereka dengan ramah. Berjabat tangan, berpelukan, fhoto selfi, tanda tangan. Mengirim proposal bantuan dana, dan lain-lain. Mereka sangat heboh. Hingga menjadi perhatian. Shasha datang menyaksikan saat mereka tengah heboh itu.
Shasha yang tak mengerti situasi Maya, jadi salah paham. Shasha bahkan tidak tahu kalau Maya sudah bercerai dari Ryan.
Shasha kecewa, ia mengira ibunya sedang kampanye di taman itu. Dengan sedih Shasha meninggalkan taman. Dia libur mengajar. Ia kembali ke kostnya. Disana Edo menunggunya.