Konon, jika kita mempertahankan orang yang dicintai terasa menyakitkan diri sendiri, maka itu bukan cinta namanya, tetapi obsesi. Namun, dalam kehidupan nyatanya banyak yang melakukan hal demikian. Dirinya sendiri sudah tidak bisa lagi membedakan, mana yang cinta dan mana yang obsesi. Mana yang menyakiti diri sendiri, mana yang menyakiti orang lain.
Banyak pasangan yang merasa bahwa mereka melakukan sebuah pengorbanan untuk hubungan mereka. Agar hubungan itu dapat terus berjalan. Bahkan ada pula segelintir orang yang rela berkorban sendiri untuk hubungannya dengan orang lain. Obsesikah?
Entahlah. Obsesi dan cinta kini sudah tidak dapat lagi dibedakan. Keduanya berjalan berdampingan. Kadang harmonis, kadang egois. Semuanya melebur menjadi satu.
Begitulah dengan Liam saat ini. Dia sudah tidak bisa lagi membedakan, mana cinta, mana obsesi. Yang dia tahu hanya satu, dia menginginkan Soraya melebihi keinginannya untuk mempertahankan Ceril.