Di bawah pohon rindang sebuah mobil terparkir rapi. Seorang lelaki duduk di atas kap mobil itu, sambil menyulut sebatang rokok di tangannya. Matanya menyorot tajam pada satu arah. Pintu masuk sebuah gedung tinggi. Kantor Soraya, dan lelaki itu adalah Reyhan.
Sudah cukup lama dia berada di sana. Mungkin sudah lebih dari satu jam. Dan entah batang rokok ke berapa yang sedang disesapnya itu. Reyhan terlihat sangat menikmatinya.
Tiba-tiba sebuah mobil sporty melaju di depannya dengan kecepatan sedang, lalu terparkir tak jauh dari tempatnya duduk. Reyhan mengenali siapa orang yang baru saja turun dari mobil itu. Lelaki yang selalu saja mengganggu hubungannya dengan Soraya, dulu.
Sekilas Reyhan berdecih, sejenis meremehkan lelaki itu dari kejauhan. Wajar saja, baginya, dialah pemenangnya karena sudah merasakan setiap jengkal tubuh Soraya. Dan Reyhan tahu betul niat lelaki macam Liam. Baik karena ada maunya, dan maunya itu pasti tidur dengan Soraya. Dia menahan tawa. Pikirannya sama.