Aku tidak membutuhkan sesuatu yang membosankan seperti itu. Jadi tidak perlu mengguruiku tentang wanita. Aku tidak sepertimu yang selalu dan harus membutuhkan wanita. Apalagi selalu mengandalkan cibiran manis. Alangkah malangnya wanita yang mendapatkan kata itu." Cibiran yang tiada habisnya, kini menghunjam telinga Hans.
"Satu-satunya yang mendapatkan kata manisku adalah ibumu. Dan karena dia juga aku bisa jadi banyak bicara! Lalu, katakan, apa kau baru saja mengatakan ibumu malang?"
"Ibuku memang malang, kenapa bisa termakan omongan manismu. Padahal itu semua hanya omong kosong."
"Kalau begitu, dia yang sudah menyihirku menjadi pria yang suka bersenandung kata-kata cinta. Dialah dalang dibalik semua ini."
"Daddy aneh sekali, malah melimpahkan seluruh kesalahan pada Mami. Pantas saja mami menulis dalam bukunya, 'Hans dan omong kosongnya, adalah paket lengkap dalam mencairkanku! Aku terbuai selalu'. Mami yang malang."