ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)
Saat sampai rumah mas Ferdi. Harith dan Kaditapun langsung ke kamarnya Kagura. Betapa sedih dan prihatin melihat kondisi Kagura seperti orang yang tidak waras karena mereka melihat Kagura berbicara sendiri saat memegang foto Harith.
"Eh,mas Harith!! Abis darimana?! Kok sama Kadita sih?!" ujar Kagura.
"Aku kesini mau ngasih tahu kamu. Kalo kita sudah tak lagi jadi sepasang kekasih lagi. Aku akan menikah dengan Kadita" Harith sambil menggenggam tangan Kadita.
" Kok mas harith jahat banget sih sama aku. Kemarin bilangnya juga mau nikahin aku. Kenapa jadi milih Kadita" teriak Kagura.
"Iya dulu aku bilang seperti itu karena aku pikir kamu bukan orang jahat yang bisa melakukan apapun untuk mendapatkan hati dan simpati aku. Dan Kenapa mas harith jadi berubah pikiran?! Salah aku apa?! Sudah jelas aku lebih cantik dan lebih pantas untuk jadi istri mas harith di banding Kadita. Wanita murahan!!" ujar Kagura.
"Praaakkkk!!!" bunyi tamparan dari tangan harith kepada Kagura.
"Kamu jaga mulut kamu dahulu sebelum bicara!! Kadita jauh lebih baik dari kamu!!" ujar Harith kesal.
" Kamu Apain mas harith sampai berpaling dari aku?! Cepat jawab jujur!!" ujar Kagura yang tak terkendali merobek bajunya Kadita.
"Gila kamu!! Sudah enggak waras!!" ujar Harith menarik tangan Kadita untuk meninggalkan kamar Kagura.
"Hahahaha.. kamu cuma milik aku mas selamanya" ujar Kagura tertawa.
Harithpun bergegas menuju ke rumahku. Dan meninggalkan rumah mas ferdi agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
"Kamu baik-baik saja kan,sayang?!" tanya Harith pada kadita.
" Iya aku baik-baik saja. Cuma tadi agak sedikit syok dengan sikap Kagura terhadap aku" ujar Kadita sambil bengong.
"Ya udah kamu masuk dan istirahat. Kalo ada libur aku ke rumah kamu. Nanti kita cari souvernir dan undangan ya" ujar Harith sambil mencium keningnya Kadita.
" Iya,mas juga hati-hati ya. Kasih kabar bila sampai rumah" ujar Kadita sambil cium tangannya harith.
Harithpun pergi berlalu meninggalkan rumah Kadita. Sedangkan Kadita masuk ke rumah nya dengan melihat ibunya sedang menonton TV di ruang tamu.
" Assalamualaikum Bu. Aku pulang" ujar Kadita menyapa.
" Wa alaikum salam,nduk. Abis dari mana?!!" tanya ibu Kadita.
" Aku Abis beli cincin nikah Bu tadi sama mas Harith" ujar Kadita.
"Lha terus mas Harith kemana?!" tanya ibunya Kadita.
" Maaf Bu Tadi mas Harith langsung pulang. Dan titip salam ke ibu. Dia buru-buru pulang soalnya ada sodaranya dari Kalimantan datang ke Bandung. Jadi dia gak sempet pamitan ke ibu. Maaf ya Bu" ujar Kadita.
"Iya enggak apa-apa nduk. Soalnya kan tadi berangkat mas harith pamit. Kok pas pulang enggak pamitan lagi" tanya ibu Kadita.
"Kamu sudah makan belum?! Ibu masak pepes ayam jamur sama sayur asem juga sambel goreng terasi. Makan dulu sana. Tadi abis ibu hangatkan semuanya biar gak basi" ujar ibu Kadita.
"Aku udah makan sama mas harith tadi pas sampai mall sebelum milih cincin nikah di toko perhiasan berlian" ujar Kadita.
"Terus rencana nikahnya kapan jadinya?!" tanya ibunya Kadita.
"Kemungkinan empat bulan lagi. Makanya ini udah persiapan dari sekarang" ujar kadita membela Harith.
" Tapi kok belum kasih kabar ke ibu?!" tanya ibunya Kadita.
" Katanya nanti kalo persiapan udah lima puluh persen nanti di kabarin" ujar kadita menjelaskan.
"Oh ya udah syukur kalo kamu ma harith beneran mau nikah. Ibu lega sekarang dengernya" ujar ibu kadita tersenyum.
Kaditapun langsung masuk kamar dan beristirahat karena esok hari kembali beraktivitas. Senin pagi hari yang cerah. Pagi sekali Kadita sudah berada di ruangan kerjanya. Dia mencari gaun pengantin kebaya yang sedang trend saat ini lewat internet pada laptop nya.
"mba Kadita mau nitip makan siang?!" tanya Lylia.
"Boleh deh. Aku nitip gado-gado sama lontong ya. Terus nitip jus jambu" ujar Kadita masih anteng pada laptop nya.
" Oke. Nanti aku bawain ke ruangan mba kadita" ujar Lylia.
" Iya makasih. Maaf ya ngerepotin" ujar Kadita sambil memberikan uang kepada Lylia.
Dan Lima belas menit kemudian. Lylia membawakan makanan pesanan Kadita ke ruang kerjanya.
"Ini mba Kadita. Gado-gado pedes dengan lontong nya" ujar Lylia menaruh di atas meja kerjanya.
"Iya terimakasih " ujar Kadita sambil fokus ke laptopnya.
Dan Kadita menikmati makanan siangnya di ruangan kerjanya. Dan Harithpun menelpon Kadita yang sedang makan siang.
"Kamu lagi apa sayang?!" tanya harith.
"Aku lagi makan siang nih. Mas lagi apa?! udah makan?!" jawab Kadita.
" Aku abis dari toko roti sambil mau ngopi nih. " ujar Harith sambil mengendap- endap langkah kakinya.
"Owh Begitu. " ujar Kadita sambil makan siang.
Dan pintu ruangan Kadita di buka dari luar. Ternyata harith datang dengan membawa kue dan kopi buat Kadita.
"Ih sebel banget aku sama kamu mas!! Ngasih surprise Mulu" ujar Kadita terkejut.
" hehehe.. Abis tadi aku tanya ke Lylia kamu lagi makan di ruangan kerja. Sesibuk itukah tunangan aku sampai gak sempet keluar kantor cari makanan?!&"ujar Harith meledek.
"Aku lagi cari baju pengantin kebaya buat acara pernikahan kita. Makanya lagi fokus banget sampai males keluar kantor. Alhamdulillah Lylia nawarin buat nitip makanan" ujar Kadita tersenyum.
"Ya ampun segitu pilih baju pengantin sampai gak sempet keluar beli makanan" ujar Harith sambil memegang hidungnya Kadita.
" Ih kok kamu jadi ngeledek aku sih mas" ujar Kadita malu.
Dan kemudian berlanjut ngobrol hingga Kadita pulang kerja. Harith ingin mengajak Kadita untuk memilih undangan ke tempat temannya berusaha cetak undangan dekat dengan kantor Kadita.
" Kita cari model undangan yuk. Kalo cocok langsung keep dulu. Nanti kalo udah tentuin tanggal langsung konfirmasi dan di cetak sama temen aku" ujar Harith.
" Iya mas" ujar Kadita tersenyum.
Sesampainya disana. Harith dan Kaditapun di sambut hangat oleh temennya harith.
" Hai ,mas bro!! Apa kabar?! tanya Harith ramah.
" Alhamdulillah baik. Kamu sendiri gimana?!" tanya Harley.
" Bro,boleh lihat desain undangan pernikahan?!"
" Owh boleh Banget. Siapa ?! Kamu?! Ini calonnya ya?!" tanya Harley.
" Aku. Iya ini calon istri aku." ujar Harith memperkenalkan.
" Halo,aku Kadita" ujar Kadita.
" Halo juga aku, Harley!! Temen Deket dari SD sampai kuliah bareng Harith".
" Kalo harga gimana? Harga mulai berapaan nih?! tanya Harith.
" Harga mulai dari 1.500 sampai 25.000 tergantung model desain dan bahan bakunya dari undangan nya?" jawab Harley.
" Owh begitu ya?! Kalo proses percetakan berapa lama?''tanya harith.
" Paling cepat seminggu. Paling lama ya dua minggu. Tergantung banyaknya undangan yang di pesan dan bahan bakunya juga".
" Owh, Begitu. makasih infonya nih bro. Aku lihat lihat dulu. Semua tergantung calon istri yang pilih".
" Owh ya udah aku tinggal dulu ya. Kalian boleh liat-liat dahulu. Kalo ada yang menarik bisa keep. Nanti langsung cetak".
" Siap,bro".
Dan Kadita pun hampir bingung menentukan desain undangan pernikahan. Setelah hampir sejam membolak balikan buku model desai undangan. Dan akhirnya kadita dapat model desain yang simple tapi unik.