ON MY WEDDING DAY ( Di Hari Pernikahanku)
Matahari cerah dengan awan putih yang menemani pagi hari Kadita menyambut hari kebahagiaan dan moment bersejarah buat Kadita dan Harith. Sudah sejak semalam semua kru tim wedding nya Kadita menginap di rumah Kadita. Agar semua persiapan acaranya berjalan lancar dan khidmat. Dan dari subuh aku sudah bangun untuk di rias. Sedangkan tanganku sudah di hena putih dari semalam.
" Gimana tidur tadi malam mbak Kadita?! Nyenyak kah?!" tanya Lylia yang sedang merias Kadita.
" Alhamdulillah enggak pules. Aku deg-degan menuggu hari. Perasaan yang sama di alami calon pengantin kebanyakan. Kini aku merasakan hal yang sama seperti mereka" ujar Kadita masih ngantuk karena kurang tidur.
" Hehehe.. Sabar mba. Ntar malam bisa pules tidurnya. Tapi nanti di temani oleh mas Harith" ujar Lylia meledek.
" Harusnya sih begitu. Tapi kalo minta jatah ya tetep aja begadang juga" ujar Kadita bercanda.
" Ah bisa aja nih mba kadita bercandaan nya. Menjurus malam pertama. Udah enggak sabar ya bobo bareng" sindir dari Lylia.
" Aku pengen acara cepat kelar aja. Abis aku mikirin nanti proses akad nikah. Semoga aja pas ijab Qabul mas harith enggak salah ucap maupun nervous" ujar Kadita sambil meminum teh hangat dari mba Katrina.
" Bikin Harith pangling ya Shay" ujar Katrina sambil membawakan kue untuk sarapan pagi.
" Siap mba Katrina. Mba Kadita enggak make up aja cantik apalagi hari ini mau nikah. Akan saya bikin mas Harith tak berkedip melihatnya saking pangling make up dari saya" ujar Lylia.
" Alhamdulillah syukur lah kalo kamu udah hebat dan berpengalaman merias pengantin. Kalo butuh apa-apa panggil saya aja ya" ujar mba Katrina yang juga di makeup oleh asisten Lylia.
" Saya doain moga hari ini acaranya mba Kadita berjalan lancar tanpa halangan dan hambatan. Tamu yang datang banyak. Makanan yang di sajikan enggak mengecewakan. Dan semoga jadi keluarga sakinah, mawadah dan warahmah. Langsung punya anak ya mba. Biar rame rumahnya. Dan kalo bisa anaknya banyak kira-kira 6 anak mbak" ujar Lylia mendoakan Kadita.
" Aaamiin. makasih support dan doanya. Kalo kamu secepatnya nyusul menikah. Nanti gantian aku yang make upin kamu. Gak usah bayar sewa tenda sama aku. Yang penting aku di kasih tempat buat menginap di kampung kamu" ujar kadita.
" Aaamiin mbak. Semoga di segerakan saya menikah untuk menyusul seperti mbak Kadita" ujar Lylia.
Kadita mengadakan acara pernikahan di rumah nya itu sesuai dengan keinginan almarhum ayahnya sebelum meninggal. Makanya sebelum mengadakan acara Kadita dan Harith pun bermusyawarah bersama agar tak ada yang merasa di rugikan dari pihak manapun. Dan wali nikah dari Kadita adalah pamannya sendiri. Adik kandung dari almarhum ayahnya yang tinggal di daerah Halim Perdanakusuma, Jakarta timur.
" Subhanallah. Mba Kadita pangling banget jadi pengantin hari ini" ujar Lylia memuji.
" Alhamdulillah kalo aku bikin kalian pangling. Enggak sia-sia aku puasa selama empat bulan,mandi uap , luluran dan puasa mutih selama seminggu." ujar Kadita bersyukur.
" Ya ampun cantik banget kamu neng!! Bikin aku pangling!!" ujar mba Katrina sambil mencium pipi Kadita.
" Ya Allah cantik banget anak ibu. Emang kalo udah dasarnya cantik mah di make up kaya apapun juga bakalan cantik banget ya" ujar ibunya Kadita.
Dan tak Lama kemudian Harith beserta rombongan keluarga besar nya sampai di rumah Kadita dengan di iringi marawis hadroh dari pengajian rumahnya harith. Ibunya Kadita beserta keluarga besarpun sudah menyambut kedatangan mereka di depan gazebo tenda pernikahan.
" assalamualaikum. Selamat pagi. Pada hari yang bahagia ini. Saya selaku pembawa acara menjadi juru bicara disini mewakilkan tuan rumah dari calon pengantin wanita yang bernama kadita puttri Fauziah menyambut dengan hangat sang calon pengantin pria bernama Harith Kusuma Wijaya beserta rombongan keluarga besar nya dari Bandung" ujar pembawa acara.
Dan kemudian keluarga kadita mempersilahkan keluarga besar Harith untuk memasuki tenda pernikahan yang telah terpasang di rumah Kadita. Rombongan keluarga besar Harith datang dengan membawakan seserahan pernikahan yang di hias dengan file dan pita. Seserahan pernikahan yang terdiri dari perlengkapan mandi, perlengkapan tidur,tas,sendal, semua alat make up,dan peralatan sholat serta berupa perhiasan dan mahar uang tunai.
" Terimakasih kami ucapkan kepada rombongan keluarga besar dari mas Harith yang sudah meluangkan waktunya untuk bisa hadir dalam acara pernikahan mas harith dan mba Kadita pada hari ini. Semoga semua proses acara lancar tanpa halangan juga hambatan sampai akhir acara ." ujar pembawa acaranya.
Kadita memakai gaun pengantin kebaya putih dengan aksesoris mahkota siger khas pengantin sunda. Sedangkan Harith memakai jas putih senada dengan baju yang di kenakan oleh Kadita.
" Sekarang waktunya ibunda Kadita yang memberikan kalung bunga melati kepada mas Harith,calon mantunya Sebelum akad nikah di mulai" ujar pembawa acara.
Dan setelah ibunya Kadita memakai kalung melati pada Harith. Selanjutnya menemani Harith menuju kursi tempat proses akad nikah yang telah di duduki oleh penghulu,pamannya Kadita sebagai wali nikah dan para saksi dari kedua belah pihak keluarga.
" Sebelum acara akad nikah berlangsung. Kini kita sambut mba Kadita untuk memasuki tenda pernikahan menuju meja pelaminan yang sudah di tunggu oleh bapak Penghulu" ujar pembawa acara.
Dan Kadita datang dengan di temani oleh mba Katrina juga Citra menuju tempat ijab Qabul. Semua tamu undangan beserta keluarga besar dari Harith dan Kadita menyoroti gaun pengantin kebaya yang di kenakan Kadita juga makeup pengantin yang membuat kadita terlihat pangling karena kecantikan aura dari dalam hati telah keluar dari dalam dirinya.
" Wah, terimakasih mba Kadita sudah hadir menemani calon suami untuk mendampingi melakukan ijab kabul di depan penghulu dan disaksikan oleh semua tamu undangan serta keluarga besar dari kedua belah pihak. Hari ini mba kadita cantik sekali ya dengan balutan gaun pengantin kebaya berwarna putih juga mahkota siger Sunda Membuat nya makin cantik, anggun dan mempesona" ujar pembawa acara.
Harithpun belum berani melirik wajah cantiknya Kadita. Karena masih gerogi dan nervous bertemu dengan penghulu serta di saksikan oleh keluarga besar harith dan Kadita.
"Assalamualaikum!! Selamat pagi mas harith !! Sudah hafal dan siapkan untuk acara proses ijab kabul nya?! Pokoknya jangan gerogi dan nervous. Tetap fokus dan tenang ya. Calon istri sudah disamping kamu dengan dandan yang cantik dan bikin pangling. Sepertinya mas Harith belum berani melirik karena gerogi ya sampai tangannya dingin sekali"tanya pak penghulu sambil memegang tangan harith.
" Wa alaikum salam. Selamat pagi juga pak. Saya tidak bisa tidur dari semalam memikirkan ijab kabul. Alhamdulillah sudah belajar ucapan ijab kabul nikah pak". ujar harith gerogi.
" Ya udah saya mulai ya. Nanti mas Harith baca sesuai teks yang saya tuliskan" ujar pak penghulu.
" Siap ,pak!!" ujar harith dengan wajah pucatnya.
" Bapak, pamannya Kadita?! Namanya Bapak Alucard Malik Fadillah ya"tanya bapak Penghulu.
" Iya benar pak" jawab paman Kadita.
" Sekarang bersalaman dengan calon mantunya. Kemudian baca sesuai teks yang sudah saya tulis ya" ujar pak penghulu.
" Iya siap. Saya paman dari Kadita meminta Kepada kamu Harith Wijaya Kusuma yang akan saya nikah dan kawinkan dengan keponakan saya yang bernama Kadita puttri Fauziah binti Muchtar Adam Fadilah almarhum dengan mas kawin seberat emas 28 gram dan uang tunai sebesar dua juta delapan ratus empat puluh ribu rupiah di bayar tunai "ujar paman Kadita sambil menggerakkan tangannya.
" Saya terima nikah dan kawinnya Kadita Putri Fauziah binti Muchtar Adam Fadilah almarhum dengan mas kawin tersebut di bayar tunai" ujar Harith dalam satu tarikan nafas.
"Gimana semuanya SaH?!" tanya pak penghulu.
" Sah!!!" ujar semua orang yang menyaksikan.
" Alhamdulillah" ujar pak penghulu.
Setelah proses ijab kabul. Kemudian pak penghulu membacakan doa untuk Kadita dan Harith agar rumah tangga yang akan mereka jalani menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah dan di berikan keturunan yang Soleh dan Soleha.