Dirga menatapku dalam, hatiku rasanya sangat meleleh karena tatapannya, aku luluh lantah tak bersisa. Namun, sebisa mungkin aku bersikap biasa tak menampakkan bahwa kini perasaanku lebih besar dari perasaannya. "Hadirin semuanya, para tamu yang kami sayangi dan hormati. Mungkin kalian akan bosan mendengar suara kami lagi. Tapi saya berjanji ini adalah lagu terakhir yang akan kami bawakan di panggung ini," ucap Dirga dengan gaya coolnya. Aku tersenyum senang melupakan deberan cinta digantikan rasa exited lanjut bernyanyi. Lalu dalam hitungan ketiga aku pun berteriak.
"TARIK MANG!" teriakku sudah seperti penyanyi bintang pantura. Kuangkat gaunku yang menyentuh lantai agar aku bisa lebih leluasa.
"Sudah berulang kali aku bermain cinta," Aku tersenyum nakal kearah Dirga.
"Jadi baru abang yang adik cinta," Nyanyi Dirga.
Aku mengangguk pura pura malu dan menutup wajahku dengan tangan.
