Dengan sedikit ancaman yang diberikan kepada Tuti dan sahabatnya, Arvita bisa mengetahui keberadaan rumah Deden. Sebuah kos-kosan yang berada di daerah pinggiran ibu kota, dan anehnya...
"Pak Armand? Sebenarnya... tidak perlu hari ini juga untuk menemui Deden. Kita bisa melakukannya besok pak." Ucap Arvita. Melihat Armand yang duduk disampingnya, sedang mengemudikan mobilnya yang melaju dengan cukup cepat.
"Tidak Arvita, justru saya sangat ingin bertemu dengan pria yang bernama Deden itu. Apa sebenarnya maksud dan tujuannya selama ini? Memberikan kamu hadiah, belum lagi sampai mengikuti kamu hingga ke rumah." Jelas Armand geram.
Didalam hatinya Arvita merasa sangat heran, karena saat ini justru Armand yang terlihat lebih antusias. Dia sangat jarang melihat Armand, yang mau ikut campur dengan urusan yang tidak penting.
"Kenapa Pak Armand sangat ingin bertemu dengan Deden. Kan saya yang menjadi korbannya?" Tanya Arvita yang masih tak paham, dengan kekesalan Armand.