Pintu utama yang sudah tampak menjadi musuh utama Arvita sudah terbuka, dan dia bisa melihat seseorang yang tubuhnya lebih pendek darinya, dengan penutup wajah yang penuh. Hanya memperlihatkan mata, hidung, dan mulutnya saja.
"HAYOOOOOOO... KETAHUAN JUGA KAN LO!!!" Ucap Arvita dengan suara menggelegar.
Sosok tersebut terkejut, spontan ia melangkah mundur ketika melihat Arvita dengan penampilannya yang aneh, serta berteriak kencang kearahnya.
"Sialan..!" Umpatnya, dengan tubuh yang sudah tersungkur diatas lantai.
"Hahh... udah jangan banyak ngomong lagi! Pasti elo kan yang dari kemarin mau masuk kedalam rumah! Rasain nih..!" Arvita berucap lantang. Dalam waktu kurang dari satu detik ia sudah melompat tinggi dengan gagang sapu dan panci, yang sudah siap ia hantamkan pada sosok mencurigakan tersebut.