Tatapan Arvita memandang pada wanita yang ada dihadapannya, saat ini mereka ada disebuah kedai kopi yang tidak jauh dari hotel tempat mereka bermula. Nada terus saja memandangi Arvita, dengan memasang senyumannya yang terlalu lebar.
"Ini cewe kenapa sih? Enggak jelas banget." Batin Arvita bingung, kemudian berdeham dengan kuat. "Jadi... untuk apa kita berdua sekarang disini? Ada yang mau kamu bicarakan?" Tanyanya, dan Nada jusru mendelikkan matanya tampak berpikir.
"Aku.... aku ingin mengucapkan terimakasih. Kamu keren banget tadi." Puji Nada berlebihan, dengan kedua matanya yang berbinar-binar.
"Keren? Apanya yang keren?" Tanya Arvita serius, dan ia mengerutkan dahinya dengan segera.
"Pertolongan yang kamu kasi tadi, hebat. Aku ingin seperti kamu?" Ucapan Nada, membuat Arvita mengerjapkan matanya untuk berkali-kali.