Didalam Apartemen Armand
Tempat tinggal yang mewah, luas dan besar itu terdengar terlalu sunyi dan tenang. Tidak terlihat aktifitas apapun, selain napas seseorang yang terdengar jelas.
Tining.... tining.... tining....
Suara alarm yang melengking tinggi dan sangat nyaring, membuat Armand seketika terbangun dengan kaget. Bahkan ia sampai jatuh dari tempat tidurnya sendiri, dengan bunyi "bug" yang sangat keras.
"Achhh.... Siapa sih yang pasang alarm jam segini?!" Protes Armand lantang, seraya perlahan ia bangkit dari jatuhnya. Padahal dia sendiri yang memasang alarm, dengan waktu yang sangat pagi.
"Ahhh... perutku..." Ucap Armand, ketika ia masih sedikit merasakan ngilu pada bagian perutnya.
"Hah... kemarin itu nasib sial untukku. Disaat aku bisa cium Arvita, aku malah dapat tanda mata dari ayahnya. Gila... ini sakit dan sakit banget." Keluh Armand, ia memegangi pipinya juga dan memberikan usapan lembut.