Saat ini Arvita sudah kembali dalam kesendirian didalam kamar rawatnya yang besar, rasanya sangat aneh karena ia tahu kalau kamar rawat yang ia tempati, merupakan kelas VIP.
Bahkan tadi Armand sempat untuk membersihkan tubuhnya dalam kamar mandi, layaknya sebuah hotel. Untung saja ada Pak Didi yang menemani saat itu, jadi tidak akan menimbulkan kesalahpahaman lainnya.
Setelahnya Armand berpamitan dan berlalu meninggalkan Arvita. Ada perkataan Armand yang masih ia ingat jelas, yaitu agar Arvita tidak terlalu memikirkan pekerjaan kantor, dan bisa beristirahat dengan baik dan nyaman hingga ia benar-benar pulih.
Arvita menggerakkan lengan kirinya, jahitannya masih terasa kaku. Kunjungan dokter baru saja selesai, dengan hasil yang cukup bagus; Arvita sudah dalam keadaan lebih baik dari semalam.