Sudah beberapa hari Arvita tinggal dirumahnya, tidak banyak yang ia lakukan kecuali membantu Rojali untuk mengajar beberapa murid perguruan. Sedangkan Rohimah, lebih sering memperlihatkan wajah masam dan beberapa kali menyindir Arvita, yang tak kunjung bekerja.
Sam? Apa yang terjadi dengannya.
Mari kita Flashback beberapa hari sebelumnya saat Arvita baru datang, dan saat ia terkena serangan terong dari Enyak.
***
FLASHBACK
Arvita dan Rojali baru saja tiba dengan perut penuh dan kenyang, mereka baru saja menghabiskan masing-masing dua porsi mangkok bakso yang amat besar. Pulang kerumah dengan mengusap perut mereka yang sedikit membuncit.
"Enak banget ya beh, kalau besok enyak enggak mau buat makan malam lagi. Kita makan bakso lagi beh, tapi besok babeh yang traktir. Masa Vita sih... Vita kan belum gajian." Protes Arvita sambil berjalan beriringan dengan ayahnya.