Yoona tidak tahu berapa banyak air mata yang sudah ia keluarkan, meratapi nasibnya dan juga memikirkan keadaan Hyun Bin. Ingin sekali dia berteriak, tapi apa hal itu akan membantu menenangkannya.
"Yoona, berhentilah bersikap seperti ini. Kau pun harus makan, agar kondisimu membaik. Apa katu tahu, bibi harus meninggalkan pamanmu dirumah sakit. Dan itu semua karena bibi sangat mengkhawatirkanmu Yoona."
Kali ini Hana yang mulai menangis, karena sudah merasa putus asa ketika dia berusaha agar Yoona mau makan walaupun itu hanya satu suap kecil saja.
"Bibi… hk… hk… aku benar-benar tidak berguna. Aku benar-benar gadis pembawa sial, kenapa semua hal buruk selalu terjadi padaku?" tanyanya sambil menutupi wajah dengan kedua tangannya sendiri.
"Oh… Yoona. Jangan pernah berkata seperti itu," Hana tak kuasa melihat Yoona yang sangat putus asa, dia pun segera mendekap Yoona dengan erat. Menepuk punggung Yoona dengan lembut, "Masih ada aku disini, kau tidak boleh berkata seperti itu Yoona."