Rasanya hari berjalan dengan sangat cepat, Arvita menjadi bingung ketika dia sudah dihadapkan pada laporan pekerjaan yang menumpuk dengan banyak. Di sisi lain, Arvita juga memikirkan mengenai persiapan pernikahannya yang sudah cukup membuat kepalanya, seperti terpecah menjadi beberapa bagian.
Di ruang kerja itu Arvita sedang menatap laporan, yang baru saja ia susun rapi pada meja kerja Armand. Dia sedang berpikir... Apakah ada lagi yang kurang? Jika ada, mungkin saja Armand akan marah. Disaat Arvita sedang berpikir, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari arah belakang, dan melingkarkan kedua tangannya pada perut Arvita.
Hampir saja Arvita lupa dan dia bisa saja kehilangan kendalinya, ketika ia bisa saja membanting keras diatas lantai orang yang sedang memeluknya. Untung saja niat itu ia urungkan, ketika melihat sosok Armand yang sudah berada di belakangnya.
Entah sejak kapan, tapi kehadiran Armand sudah cukup membuat Arvita terkejut.