Hari yang mulai malam, membuat Rojali berkali-kali berdecak kesal. Ketika ia belum melihat tanda-tanda keberadaan istri dan putrinya akan tiba.
Saat itu Anwar berada diruang tamu, ia sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus ia selesaikan. Sebelumnya Anwar sudah meminta ijin pada Rojali, untuk memakai ruang tamunya agar bisa meletakkan selebaran kertas gambar yang sangat besar.
"Dasar perempuan, kalau udah belanja aja! Pasti lupa waktu." Keluh Rojali.
"Babeh lapar? Mau Anwar belikan sesuatu?" Tanya Anwar mencoba untuk menawarkan diri, ketika melihat Rojali yang berdiri di ambang pintu masuk.
"Gue udah makan, si Imeh ninggalin ayam goreng banyak banget tuh. Lu sendiri udah makan belum?" Tanya Rojali, dan menoleh pada Anwar yang masih terlihat sibuk dengan pekerjaannya.