Arvita sudah kembali pada dunia kerjanya, tapi ada yang berbeda ketika ia sudah dihadapkan bukan ipada sebuah laporan pekerjaan. Tapi sederet daftar undangan yang baru saja ia terima dari ibunya, dan anehnya Rohimah meminta pendapat Arvita siapa saja yang harus ia undang.
"Hah? Ini udah mau lima ratus undangan? Emangnya enyak enggak salah ya? Ini kan..." Gumam Arvita yang sedang berdiri dianatara koridor kantor.
Lidia dan Rosa baru saja tiba, dan melihat kearah Arvita yang bicara tak jelas. "Eh... Marmud kenapa tuh si Vita. Kayanya udah mulai sindrom stress deh, gara-gara udah mau nikah sebentar lagi." Ucap Lidia yang sudah menghentikan langkah kakinya.
"Eh iya ya, udah berapa hari ini gue lihat dia itu kaya orang gila. Ih serem... ngomong-ngomong sendiri. Terus udah berapa kali dia lewatin jam makan siang, katanya enggak laper. Coba lihat tuh badan dia jadi kurus begitu." Tunjuk Rosa ke arah Arvita, dan memang Arvita terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
