Anwar masih saja memikirkan mengenai pertemuan pertamanya dengan seorang gadis cantik, dan anehnya wanita itu langsung saja meminta nomor teleponnya tanpa basa-basi.
"Heh..." Anwar sedikit terkekeh. "Ada-ada saja, apa mungkin dia akan menghubungiku?" Batin Anwar. Dia sedang berada didalam mobil, menggunakan layanan taksi menuju rumah Rojali. Paman yang sudah lama sekali tidak ia temui.
Ya... itu semua karena hubungan antara ayah dan pamannya yang memang tidak baik. Sudah lama sekali sebenarnya, tapi tetap saja kedua orang tua itu tetap bersitegang. Layaknya anak kecil, terus merajuk dan mempertahankan prinsip masing-masing.
"Apa kabar dengan Vita ya? Mba Rani bilang dia sudah jadi sekretaris sekarang... wah dulu sekali anak itu kan kerjaannya manjat pohon sama berkelahi. Sekarang sudah jadi sekretaris? Benar-benar tidak disangka." Gumam Anwar pelan.
