Sepertinya Arvita tidak bisa menyembunyikan perasaannya, dia sedari tadi terus tersenyum aneh. Membuat Rossa dan Lidya menatap dengan heran, tetapi temannya belum menceritakan apapun.
Seperti biasa Arvita sudah menyusun laporan harian yang akan diperlukan oleh Armand, menatap pada meja Armand dengan puas karena pekerjaannya sudah selesai dengan sempurna.
"Pasti hari ini dia senang banget, kalau aku sudah datang pagi sekali dan juga... menyiapkan beberapa makanan kesukaannya." Gumam Arvita pelan. Lalu dia melirik kearah kotak makan kecil yang ia bawa dari rumah, berisikan singkong goreng buatan Ibunya dan beberapa camilan kue tradisional lainnya.
"Eh, marmud lu liat gak si Vita dari tadi mesam-mesem gak jelas begitu kenapa ya dia?" Tanya Lidia mengintip heran, ketika dia baru saja melihat Arvita keluar dari ruang kerja Armand.
"Mmm..." Rida belum menjawab apapun, akrw ada sebatang permen yang sedang berada di mulutnya. "Lo ngomong apaan sih Marmud?" Ucap Lidia kesal.