Kediaman rumah Rojali tampak ramai, padahal hanya ada sepasang suami istri yang sedang menonton televisi. Ternyata keramaian yang ditimbulkan, berasal dari sebuah televisi. Saat itu tayangan bola sedang berlangsung.
Berapa kali Rojali menjerit histeris, ketika bola akan masuk kedalam gawang. Untung saja sang kiper pandai, dan bisa menjaga gawangnya dengan baik.
"Awas... itu kanan, kiri.... kiri... kiri....!!!" Ucap Rojali lantang, dan seperti tertekan ketika salah satu bola hampir saja diambil ahli oleh lawab.
"Bang..! Nonton bola, emangnya enggak bisa diam ya?" Protes Rohimah merasa kesal, dengan tingkah laku Rojali yang seperti anak muda saja. "Imeh! Nonton bola ya harus begini, pake teriak. Kalau yang sunyi nonton orang tidur." Balas Rojali, dan mengangkat salah satu kakinya.