Arvita berdiri tegak di seberang meja kerja Armand, seringkali Arvita memainkan tatapannya ke segala arah. Karena saat itu Armand menatap tajam pada wajah Arvita, ruang kerja Armand yang luas menjadi pengap dengan situasi yang canggung.
"Kamu tahu, kalau kamu sudah membuat kesalahan apa hari ini Arvita?" Tanya Armand masih dengan sikap formalnya.
"Membuat sedikit kekacauan, karena saya membantu teman saya yang dalam kesulitan." Jawab Arvita, tapi Armand tampaknya tidak puas dengan jawaban kekasihnya itu.
"Sedikit kamu bilang? Kamu tahu... sudah berapa banhak tuntutan hukum yang mungkin saja bisa kamu hadapi. Untung saja Samudera mau datang menolong, dan pria itu menjadi berpikir ulang untuk membawa kasus ini ke hal yang lebih serius lagi." Jelas Armand dengan geram, dan menghela napas dengan lelah.
