Arvita sedikit kesulitan untuk melihat, riasan matanya yang mulai luntur terasa pedih mengenai matanya sendiri. Mungkin sedikt masuk kedalam matanya, tapi ia masih sanggup untuk berteriak mengingatkan pada kedua orang yang berada didepannya, dan masih bertikai seru.
Disaat kekacauan terjadi, seorang petugas berseragam kebersihan membuka pintu. Matanya membelalak dengan cepat, dan hal pertama yang ia lakukan adalah menyumbat keran air yang masih mengeluarkan air banyak.
Arvita tidak bisa jelas melihat, tapi pria itu memasukkan sesuatu pada lubang keran dengan kain atau semacamnya. Satu petugas lainnya menyusul dari arah belakang, dan berusaha kuat untuk merelai pertikaian antata Angelina dan juga Febby.
Masing-masing memegangi satu wanita, terkeceuali Arvita yang masih duduk tersungkur di lantai. Angelina dan Febby masih meronta-ronta, agar bisa dilepaskan. Tapi tentu saa keinginan mereka tidak terjadi.