Arvita yakin kalau Armand memang sengaja mengodanya, karena ia bisa melihat seringai tipis yang sengaja muncul pada paras tampannya. "Arvita kamu sakit, wajah kamu merah sekali." Satu tangan Armand sudah berada dikening Arvita, "apa kamu demam?" Tanyanya kembali.
"Ah... sudah... sudah..." Arvita dengan segera menapik tangan Armand. "Kamu sengaja ya mau meledekku? Sudah aku bisa berdiri kok, enggak perlu kamu sekhawatir itu." Ucap Arvita dan ia mencoba untuk beranjak dari duduknya.
Alih-alih bisa berdiri tegak, Arvita justru kembali duduk karena Armand sudah berada ikut beranjak keatas sofa. Membuat Arvita menjadi terbaring dan menatap wajah Armand yang melihatnya dengan sorot mata yang keji.
"Sebenarnya kamu kenapa hari ini? Masih mau diam dan tidak mau bilang apapun?" Tanya Armand, dengan kedua tangan yang sudah mengurung Arvita. "Masih enggak mau ngomong? Apa aku harus hukum kamu dulu ya." Seringai licik Armand muncul, dan kali ini Arvita yang menatap seram.
