Angin bertiup pelan menerpa wajah Arvita, membuat rambut Arvita yang panjang ikut terayun dan melambai diudara. Sepasang kaki milik Arvita dengan menggunakan sepatu warior hitam, terus melangkah dengan sikap percaya diri dan tak gentat untuk menuju pintu utama gedung EG Grup.
Sudah ada dua petugas pria berseragam hitam memandang pada Arvita, saat itu mereka belum mengenali sosok Arvita yang tampak berbeda dengan pakaian yang terlihat terlalu santai. Mereka memberikan pandangan yang curiga dan merasa aneh.
Saat Arvita sudah berada digerbang pembatas, petugas tersebut masih menatap lekat pada sosok yang terlihat mencurigakan. Arvita pun masih bersikap santai dan ia sudah melangkah masuk pada gerbang pembatas, yang memiliki alat deteksi metal.
