Dokter Glen menatap wajah dokter angel yang penuh dengan harapan di terima cintanya dan bisa menjadi kekasihnya dokter tampan ini yang sebenarnya, bukan hanya sekedar teman dekat atau rekan kerja saja.
"Angel, aku.... " Rasa tidak tega menyelimuti perasaan dokter glen untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Mulutnya seakan terkunci rapat dan sulit untuk berbicara. Nafasnya seolah terhenti sejenak, namun hati dokter tampan ini menolak untuk berbohong lebih lama lagi. Ia ingin sekali jujur dan mengatakan, "Maaf, aku telah mencintai wanita lain." Tetapi hal ini juga tidak mudah untuk terucap, meskipun hanya beberapa saja.
"Iya, Glen. Aku apa? Katakan saja, aku siap menerima apapun keputusanmu. Setidaknya, aku tahu dimana posisiku di hatimu saat ini. Kau tidak perlu kasihan kepadaku, atau terpaksa menerima ku hanya karena kita berteman baik selama ini." Kata dokter angel yang semakin memaksa dokter Glen untuk mengambil keputusan tegas soal perasaannya kepada dokter angel.