Jonatan mematikan mesin mobilnya, sekarang mereka telah sampai di apartemen pribadi Jonatan. Tara keluar dari mobil dan mengambil kunci pintu dari saku celana Jonatan.
" Ah.. sayang, jangan sampai salah pegang ya. awas saja kamu nanti akan tahu rasanya jika menggodaku" Jonatan merasa geli karena Tara yang sengaja menggodanya.
Tara cuma tertawa mendengar ancaman Jonatan. Setelah Tara mendapatkan kunci apartemen Jonatan, "Dasar genit" katanya kemudian berlari menuju pintu.
Jonatan yang membanting pintu mobil dan mengejar Tara. "Kena kau, mau lari kemana" Jonatan menarik tubuh Tara hingga jatuh dalam pelukannya, ciuman demi ciuman dia jatuhkan di setiap lekuk leher Tara kemudian naik ketelinga.
"Rasakan kau gadis nakal, ini masih permulaan hukuman bagimu" Jonatan menggigit kecil telinga Tara, yang terdengar sekarang hanya degup jantung dan nafas Tara yang tidak beraturan.
" Ouugh... Aku suka hukumanmu" Wanita cantik ini mengerlingkan mata, ditambah bibir basah yang merah merona semakin membuat Jonatan tergoda untuk menikmatinya.
"Sayang kita masih ada di depan pintu" tambahnya berbisik manja ditelinga Jonatan, kedua tangannya bergelayut mesra di leher pria tampan ini. Tara hanya menggigit bibir bawahnya dan menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh Jonatan.
" Oh ya! Apa kau yakin? Kau tahu, aku tidak akan cukup hanya dengan ini" tangan Jonatan menelusup ke balik baju Tara sedangkan tangan Jonatan yang lainnya mengambil kunci dari tangan Tara , tanpa harus melihat letak lubang kunci Jonatan dapat memasukkan kunci itu tepat di lubangnya kemudian membuka pintunya.
Jonatan dengan sigap tubuh Tara ke atas sofa diruang tamu miliknya, mereka saling menatap dan melempar senyuman. Bibir merah wanita cantik ini memang selalu membuat Jonatan mabuk kepayang dan tak sanggup menahan lama untuk bisa menerkam dan melumatnya, tak butuh waktu lama Bagi Jonatan untuk melakukannya.
"Emm...hemm.." hanya desah nafas keduanya yang terdengar dan detak jantung mereka yang terpacu lebih cepat.
lebih dari 15 menit mereka melakukan pemanasan, saling meraba, menggigit dan berbalas ciuman.
Keadaan sudah semakin mesra dan mendalam, tiba-tiba Tara melepaskan ciuman Jonatan. "Ah... Sayang berhentilah! Sepertinya ada tamu yang datang" bisik Tara pelan ditelinga Jonatan. Tara melihat wajah Jonatan yang sudah memerah dan suhu tubuhnya semakin meningkat. Seakan-akan nafsunya sudah mencapai ubun-ubun.
"Sayang...Kau jangan bercanda? Aku tidak mendengar bunyi bel dan pintu diketuk sama sekali. Ayolah...jangan mempermainkan ku" gerutu Jonatan yang tidak rela jika ada yang menggangu kesenangannya.
"He...he... Karena yang datang adalah tamu bulananku" Tara mengangkat dagu Jonatan dengan jari telunjuknya sambil mengedipkan sebelah matanya, untuk sedikit mengejek laki-laki Malang ini.
" Sial! Kau kejam sayang. Kamu sengaja melakukan ini kepadaku" gerutunya. Jonatan melepaskan tangannya dari tubuh Tara, dengan wajah kecewa dan super jengkel. Ia bangkit dari tempat duduk menuju kamar mandi, mau tidak mau ia harus menyelesaikan itu sendiri.
"Puff....ha..ha...da daa sayang. Selesaikan sendiri ya" tawa Tara pecah memenuhi ruangan. Ia tertawa terbahak bahak melihat ekspresi Jonatan yang emosi karena tidak dapat menyalurkan hasratnya kepada Tara.
Tara menuju ke dapur apartemen Jonatan untuk mencari makanan dan minumannya yang disimpan oleh Jonatan. Bagi Tara apartemen Jonatan tak jauh beda dengan rumahnya sendiri, setiap tata letak barang di dalamnya ia masih ingat dengan baik.
-----------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift)
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintang
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)
See you next day, I LOVE YOU ALL....