Tara tersenyum, dia tidak menyangka akan bertemu dengan Yohan secepat ini." Kalau jodoh memang tidak kemana. Yohan sayang, tanpa di cari kamu malah muncul sendiri" gumamnya, sembari menikmati sedikit makanan. Sekedarnya untuk mengganjal perut laparnya.
Tara mendekati Yohan yang sedang duduk sendiri" Selamat malam Presdir Kim. Kau pasti tidak menyangka, kalau aku akan benar-benar terbang kemari bukan?" Tara tersenyum, kemudian mengambil posisi berdiri di belakang Yohan dan memeluk leher jenjang laki-laki tampan ini.
Yohan melepaskan tangan Tara yang ada di kedua bahunya" Nona Tara sebaik-baiknya kamu jaga sikapmu" Ia merasa terganggu dan jengkel. Mengapa wanita ini selalu saja muncul di hadapannya, bahkan dalam waktu seperti ini.
Namun Tara sama sekali tidak menghiraukan peringatan dari Yohan, malah ia semakin melakukan gerakan-gerak yang menggoda Yohan" Sayang... Jangan kamu seperti itu kepadaku. Apakah kamu tidak rindu kepadaku?" sekarang ia memindahkan posisinya, Tara bahkan berani duduk di atas pangkuan Yohan.
"Berdiri! Aku bilang berdiri! Dan enyahlah dari hadapanku!" Yohan merasa sangat tidak nyaman dengan sikap Tara yang benar-benar tidak tahu malu di tempat umum.
" Sayang... Kamu sangat tidak asyik! Aku sudah jauh-jauh kesini hanya untuk menemuimu dan inikah balasanmu untukku?" Tara menarik dasi yang di pakai oleh Yohan dan dengan cepat meraih dan mendaratkan sebuah ciuman panas di bibirnya.
Mata Yohan terbelalak dan secara reflek mendorong Tara hingga jatuh tersungkur ke lantai, dengan gaun yang penuh dengan tumpahan makanan yang terjatuh bersamanya dari atas meja" Dasar wanita murahan, ini memang pantas untukmu" Yohan segera berdiri dari tempat duduknya.
Puluhan pasang mata sedang memperhatikan mereka saat ini, tetapi Yohan tidak perduli. Ia hanya takut istrinya akan salah faham ketika melihat mereka berdua. Jika semua itu terjadi, maka cerita bulan madu mereka akan tamat begitu saja sampai disini.
Tiara yang baru saja dari toilet melihat semua kejadian itu dari jauh. Ia melihat kondisi Tara yang begitu kasihan, Saudarinya itu telah mempermalukan dirinya sendiri.
Tiara berjalan mendekat dan mulai melakukan aktingnya. "Sayang... Mengapa kau begitu kejam, membiarkan wanita secantik ini mandi dengan saos sambal" Tiara bukannya menolong Tara malah memeluk Yohan dan bertingkah manja kepada suaminya didepan Tara.
Sesekali Tiara melirik kearah Tara yang sudah terbakar emosi. "Oh ya... Saudariku tersayang, Bagaimana rasanya lelakimu direbut olehku. Sangat menyenangkan bukan? He..he" Tiara melempar senyuman puas, sekaligus sindiran keras kepada Tara karena telah merebut tunangannya Jonatan waktu itu.
Akhirnya salah satu dendamnya kepada Tara terbalas juga, semua ini karena Yohan yang sangat perhatian kepadanya.
Tara yang emosi melihat perilaku Tiara segera bangun dari lantai" Hey... Wanita jalang, lepaskan tunanganku!" Tara mengangkat tangannya untuk menampar pipi Tiara tetapi Yohan menangkisnya hingga tangan Tara terpelanting dan terbentur meja.
"Ouugh... sakit" Tara meringis kesakitan, tanganya memerah dan memar.
" Jaga ucapan mu nona Tara, jika disini ada wanita jalang. maka satu-satunya wanita itu adalah kamu" Yohan melambaikan tangan kepada pelayan untuk membayar tagihan makanan.
" Pelayan...masukkan semua tagihan semua kerusakan ini" Yohan mengeluarkan kartu kredit dari dalam dompetnya dan memberikan kepada pelayan.
" Sayang...kita pergi saja yuk" Tiara yang terlihat bergelayut mesra di tubuh Yohan.
Senyum Yohan mengembang" Tentu saja, kapanpun kau mau" jawab Yohan dengan mesra.
-----------------------
Hai readers.....
kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;
1. Kado (Gift)
2. power stone (PS)
3. review/ Ulasan 5 bintang
4. jejak cantik dengan komentar positif.
Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!Ā
Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.
1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)
See you next day, I LOVE YOU ALL....