Setelah meninggalkan Tara sendiri di dalam ruangan kantornya, Yohan langsung tancap gas mobilnya dengan cepat pulang ke villa pribadinya untuk menemui bibi alaen. ia ingin mengetahui apa maksud perkataan pelayannya itu di telepon tadi.
Selain itu sang presdir juga beberapa kali mencoba menghubungi istrinya Tiara, tetapi Tiara tidak yang mengangkat panggilannya.
" Sayang...ayo angkat teleponnya" gumamnya sembari menempelkan earphone di telinganya. hatinya resah selama Tiara belum memberikan kabar.
Rasa khawatir mulai merasuki jiwa Yohan yang memaksa Laki-laki tampan ini memacu mobilnya lebih cepat lagi dan lagi, mungkin bisa di katakan sangat ngebut. Yang ia inginkan saat ini hanyalah mengetahui dimana istrinya dan bagaimana keadaannya.
Bremm... bremm...ia sudah sampai di depan villa pribadinya.