Chereads / Only You in My World / Chapter 14 - Chapter 14 Pembalasan Dimulai

Chapter 14 - Chapter 14 Pembalasan Dimulai

"Wah, aku tak menyangka buah Goji Berry yang digunakan sebagai obat tradisional di Tiongkok memiliki manfaat sebanyak ini." batin Xue Xuan Yuan sambil menatap ke arah goji berry di tangannya itu. "Ternyata setelah memakan buah ini, bisa meningkatkan stamina tubuh, kesehatan dan kecantikan."

Xue Xuan Yun pun mencoba menggigit sedikit buah itu dan kemudian menelannya.

"!!!"

Tiba-tiba saja kekuatan dan stamina dalam tubuhnya meningkat drastis.

"Kekuatan dan stamina ku meningkat drastis. Semakin… semakin bertambah!" kata Xue Xuan Yuan. "Tubuh ku rasanya lebih ringan dan bugar."

Ketika gadis itu melihat ke jarinya, ia sempat tersentak. Jari-jarinya menjadi lentik bahkan kuku-kukunya juga mengkilap.

"Wow tubuh ku jadi sangat fit, jari-jari ku juga sangat lentik dan lembut sekali, bahkan kulit ku menjadi lebih mengkilap dan bersinar dari sebelumnya." kata Xue Xuan Yuan senang.

"Aku tidak menyangka, tidak minum obat apapun, tidak suntik, dan tidak operasi, aku bisa mempunyai wajah dan tubuh secantik dan semulus ini." kata Xue Xuan Yuan lagi. "Dengan hanya satu gigitan dari buah goji berry saja, aku sudah memiliki tubuh yang kuat, berstamina dan kulit yang berseri dan awet muda ini!"

"Pemilik tubuh asli ini awalnya menderita rabun jarak jauh, tetapi sekarang mata ku menjadi benar-benar sangat jelas, bahkan bisa melihat 100-200 meter jauhnya." kata Xue Xuan Yuan lagi. "Suara burung dan serangga yang biasanya terdengar tidak terlalu jelas, sekarang dapat ku dengar dengan jelas sekali. Wah, sepertinya aku benar-benar jadi yang tercantik dan tersempurna dari gadis-gadis lainnya!!"

Setelah menikmati kesenanganya dan beristirahat dengan puas di dunia batu dewa itu, Xue Xuan Yuan pun akhirnya mencari jalan keluar, dan tak lama kemudian ia pun berhasil keluar dari dunia indah dan gaib itu.

"Aku tidak menyangka aku sudah beristirahat di dunia itu sekitar 6 jam, tapi ternyata di sini langit baru mau terang…" kata Xue Xuan Yuan sambil menatap ke arah langit. "Waktu di dunia dewa dan dunia ini tampaknya benar-benar sangat berbeda. Perbedaan waktunya sangat jauh sekali."

"Dengan memanfaatkan giok dewa ini dengan baik, maka aku bisa mendapatkan banyak bantuan jika bertemu kesulitan!" kata Xue Xuan Yuan sambil menatap giok dewa di tangannya itu.

"Sekarang, waktunya pembalasan dendam dimulai!" kata Xue Xuan Yuan sambil menyeringai.

"Aku jadi penasaran bagaimana kabar si ganteng itu?" batin Xue Xuan Yuan.

"Ha Ciu…." si CEO tampan itu pun terbagun.

"Ah sebaiknya bergegas pergi ke merayakan pertunangan adik ku." kata Xue Xuan Yuan sambil menyeringai. "Nantikan hadiah dari kakak mu ini, adik ku tersayang!"

CEO tampan itu pun perlahan membuka matanya.

"Ini…." dia pun melihat sekelilingnya. Ternyata dia sudah berada di kamarnya.

"Pasti Wei Yang yang membawa ku pulang." batin CEO tampan itu. "Tapi…"

Brakk!!!

"Tuan Muda!!" teriak Wei Yang panik.

Wei Yang pun segera menghampiri dan mendekati tuannya.

"Bagaimana keadaan mu sekarang, Tuan Muda??" tanya Wei Yang panik. "Apakah tubuh mu masih merasakan kesakitan??"

"Menjauhlah dari ku, Wei Yang!" usir CEO tampan itu.

"Huhu!" rengek Wei Yang tidak mau pergi menjauh dari tuannya. "Hiks!"

"Dulu penyakit tuan muda hanya kumat sebulan sekali, tapi sekarang baru berjalan setengah bulan saja sudah…" Wei Yang pun menangis berlebihan. Suaranya menggelepar seluruh kediaman Jiang. "Kenapa penyakit tuan muda bisa kambuh secepat ini?! Dokter Feng, cepat periksa tuan muda kami!"

"Kenapa kau begitu cemas, Wei Yang?" seorang pemuda tampan yang mengenakan kacamata dan baju jas kedokteran itu pun melangkah memasuki kamar CEO tampan itu. "Itu bukan masalah besar kok, hehehehe… Toh itu kan hanya merasakan sakit yang bagaikan mati tertusuk es saja? Jangan terlalu dilebih-lebihkan seperti itu. Lagian tuan muda mu juga masih hidup tuh…"

"Tapi, apakah kamu tidak merasa penyakit ini sangat cocok dengan tuan muda kalian yang bertemperamen dingin dan buruk ini?" sindir dokter Feng.

"Tapi tenanglah…" dia pun menyiapkan jarum suntik di tangannya. "Gini-gini aku dokter profesional, peraih mendali terbanyak, dan aku ini sang jenius dari keluarga Feng! Ada Feng Mo Yan di sini, tuan muda mu tidak akan secepat itu dipanggil oleh raja akhirat!"

"…." CEO tampan dan asistennya itu hanya bisa menatap Feng Mo Yan dengan tatapan jijik. Lelaki itu memiliki kepercayaan diri yang terlalu berlebihan.

Sambil menatap catatan pemeriksaan CEO tampan itu, Feng Mo Yan pun berkata, "Jiang Yi Cheng, kamu jujurlah pada ku, apa kamu meminum obat tanpa sepengetahuan ku?"

"Bagaimana cara ku mendapatkan dan meminum obat di hutan liar itu?" sahut Jiang Yi Cheng.

"Lantas, mengapa kadar racun dingin dalam tubuh mu bisa begitu rendah?" tanya Feng Mo Yan. "Bahkan lebih rendah dari pada ketika aku memberi mu obat bantuan pereda rasa sakit mu akibat racun dingin itu. Aku benar-benar hampir tidak bisa mendeteksi kadar racun dingin mu sekarang."

"Setelah gadis itu muncul tadi malam dan bercumbu dengan ku di dalam mobil, tubuh ku terasa begitu lega. Rasanya sudah tidak begitu menyakitkan lagi." batin Jiang Yi Cheng. "Dan ketika aku sadar, tubuh ku juga tidak merasakan sakit seperti dulu lagi. Malah rasanya sangat relex. Tapi… siapa sebenarnya gadis itu? Kenapa hanya dengan kehadirannya saja sudah meembuat ku lega."

"Tuan muda bermimik muka seperti itu, apakah mungkin bertemu hantu?" gumam Wei Yang curiga.

"Hantu?" Feng Mo Yan jadi heran.

"Ya, tidak salah lagi!!" pertegas Wei Yang. "Ketika aku tiba di mobil tuan muda tadi malam, tidak hanya bagian atas tubuhnya yang telanjangi, tapi di wajahnya juga ada tulisan samar-samar yang tidak begitu jelas! Kalau tidak salah tulisannya Yu… Yu Xi. Yah benar Yu Xi. Kutukan ganas nama hantu perempuan itu tertulis di wajah tuan muda! Gawat!!! Tuan muda benar-benar dikutuk oleh hantu perempuan itu!"

"Kasihan tuan muda, racun dinginnya saja sudah ada di tubuhnya sejak dia kecil dan sekarang dia masih bertemu dengan hantu perempuan yang ingin mengambil roh dan jiwanya." ratap Wei Yang. "Apa yang bisa aku lakukan sekarang untuk membantu tuan muda. Hiks… hiks…"

"Heh, perempuan itu berani menelanjangi ku dan mencoret wajah tampan ku rupanya…" batin Jiang Yi Cheng. "Baiklah, tunggu saja pembalasan dari ku gadis!"

Tiba-tiba saja Jiang Yi Cheng beranjak dari kasurnya dan berkata, "Siapkan mobil."

"Tuan muda, kita mau ke mana?" tanya Wei Yang penasaran sambil segera membawa dan memberikan jas berwarna hitam itu kepada tuan mudanya.

"Pergi menangkap hantu perempuan!" kata Jiang Yi Cheng sambil mengenakan jas itu. Lelaki itu pun kemudian melangkah keluar ruangan.

"Tunggu aku, tuan muda!" Wei Yang pun segera mengejar tuan mudanya.

***

To Be Continue…