Dwina butuh waktu sejenak menatap wajah Arya sebelum dia beranjak pulang. Sekarang laki-laki itu sedang tertidur pulas dengan dengkuran pelan. Mereka tadi mengobrol panjang tentang banyak hal, cukup menyenangkan. Dia dan Arya saling antusias. Keadaan Dwina sudah lebih baik.
Diri Dwina bangkit dari tidur, diapun menarik selimut untuk menyelimuti tubuh Arya. Kemudian secara hati-hati Dwina menuruni kasur, berjalan keluar kamar namun dia sempat menoleh ke Arya kembali. Dwina tidak akan lupa perkataan Arya yang menjelaskan kalau lelaki tersebut tidak butuh alasan untuk menikahi dan mencintai dia. Arya hanya butuh hidup bersama dirinya. Dan Dwina akan mencoba hal yang sama.
"Terima kasih untuk hari ini." Dwina memebelai pelan kepala Arya tanpa keraguan.