Kenapa bisa jadi seperti ini? Dwina yang memulainya, namun apakah ini sebuah kesalahan besar? Jawabannya adalah tidak sebab perempuan itu sedang mencari jawaban atas kepingan emosi lahir tekanan luar. Dia ingin orang lain tak menggangu proses ketika menjalin hubungan tersebut. Dimana Arya menjadi fokus utama, dia akan belajar dengan caranya sendiri, namun sekali lagi kenapa dia harus marah pada orang sekitar padahal disitulah Tuhan meletakkan ujian pertama.
Dwina menatap kosong jalanan di balik jendela mobil. Dadanya begitu sesak bahkan menangispun dia tak mampu. Ternyata kebodohannya sudah melewati batas. Apa Arya akan menyerah terhadapanya? Sekilas Dwinta takut akan hal itu. Dia tak membenci Arya ataupun menyalahkan laki-laki itu.