Sambil memasang baik pendengaran seolah ada sesuatu penting yang tak boleh terlewatkan. Tangan Dwina berhenti bergerak dan mengambang di atas keybord laptop, pikirannya teralih oleh pembincaraan sepasang wanita muda duduk di meja belakang Dwina.
"Lo serius mau nikah?" tanya wanita berambut pendek berwarna pirang menyala dan bertubuh mungil kepada temannya. Dia bisa di sebut si Malaikat Putih dengan segala keceriaanya. Dwina tadi memang sempat melihat, tapi untuk saat ini dia menahan diri agar tak menoleh ke belakang.
"Iya," sahut wanita yang memiliki rambut terjantai panjang dan menawan, bisa di duga perawatannya begitu baik juga tak lupa betapa apiknya garis wajah dia terbentuk sempurna hingga mampu memikat sekitar. Sebut saja dia si Malaikat Hitam dengan segala kesan misteriusnya.