Mesin mobil mulai mati. Arya lebih dulu keluar lalu membukakan pintu mobil untuk Dwina. Mereka sekarang ada di kediaman orang tua Dwina dan sosok Serin masih terlelap di gendongan perempuan itu.
Tanpa di sadari ternyata ada Bayu sedang duduk di bangku teras sehabis pulang kerja, dia langsung terkejut dan menghampiri Arya. "Anak siapa ini?" Bayu naik pitam seperti dikecewakan karena telah menyembunyikan sesuatu hal besar darinya. Hal besar yang membuat sebuah aib, tetapi sampai beberapa detik dia belum sadar kalau pikiran itu begitu melenceng.
Sontak Dwina dan Arya saling berpandangan dengan tatapan malas, wajah mereka berdua kusut akibat lelah mengurus Serin.
"Kamu masuk duluan aja udah maghrib, takut bikin Serin masuk angin." Seru Arya.