"Nggak bisa dibilang begitu tante. Minggu lalu saya coba ngelamar dia tapi belom ada jawaban." Sahut Arya santai.
Satu meja langsung hening seketika mendengar penjelasan Arya. Laki-laki pasti sebelumnya sudah paham bagaimana konsekuensi bila dia nekat berkata demikian. Ini tentu rumit, pernikahan bukan hal yang mudah untuk diputuskan. Ada berbagai belah pihak saling mempertimbangkan suatu rencana pernikahan supaya tidak berakhir kesalahan.
Bagaimana caranya dia harus menyikapi keadaan saat ini? Dwina sesaat memejamkan mata sambil menunduk rendah kepalanya. Dia sampai tidak sanggup menatap wajah kedua orang tuanya, antara malu, bingung, dan takut. Dia belum siap mental sama sekali, bahkan dia berharap ada seseorang yang mau menolong lalu membawa kabur dirinya dari situasi tersebut.