"Ayolah," mohon suster Yu-Ri mengiba.
Orang-orang yang ada di dalam ruang operasi itu juga berharap pasien mereka bisa melewati masa kritis ini. Mereka harap-harap cemas menunggu kondisi pasien, melirik layar monitor mesin kardiograf was-was.
"Ayo berhasil."
"Bertahanlah."
"Jangan menyerah."
"Kau harus bisa melewati masa kritis ini."
Tiiiiiiiittttt!
Bunyi panjang mesin kardiograf membungkam semua orang yang ada di ruang operasi. Dokter Ji-Young menghela nafas pasrah. Suster Yu-Ra menatap wajah pasiennya berkaca-kaca.
****
"Pasien sudah sadar, Dok!" teriak suster jaga panik.
Suster itu berlari keluar ruangan guna mencari dokter. Perempuan usia akhir 30-an itu sempat melihat pergerakan tangan dari pasien yang sudah di rawatnya semenjak 3 bulan yang lalu karena mengalami kecelakaan. Beberapa menit kemudian suster bernama Yu-Ra itu masuk ke dalam kamar nomor 305 dengan dokter Ji-Young, tergopoh-gopoh menghampiri ranjang pesakitan yang di tempati pasiennya.