Tidak.
Sang Xia baru saja memiliki pemikiran jahat itu tetapi dengan segera ia menghilangkannya. Rong Zhan tahu segalanya tentang dirinya. Maka ia juga tahu tentang hal-hal yang menimpa saudaranya, sehingga ia bisa memanfaatkan kesempatan itu.
Meskipun ia tahu Rong Zhan adalah orang yang jahat, tetapi mematahkan kaki saudaranya sangatlah tidak manusiawi dan Sang Xia percaya Rong Zhan tidak akan melakukan hal itu.
Jadi, siapa yang melakukannya?
Beberapa wajah lain muncul di benaknya. Setelahnya, Sang Xia merapatkan mantelnya dan wajahnya tampak pucat.
Ia mengepalkan tangannya.
Tetapi ia masih terus berharap bahwa ini semua hanya murni kecelakaan. Jika tidak, ia akan mencari tahu siapa pelakunya dan ia pasti akan memulai pertumpahan darah.
Dan karena ini juga Sang Xia harus menerima tawaran Rong Zhan.
Ia juga memahami dan tahu dengan pasti bahwa ia akan kembali kepada Rong Zhan, entah untuk membayar kembali uang yang ia gunakan untuk membayar biaya operasi Sang No atau untuk mencari tahu kebenaran di balik masalah ini.
Dasar bajingan!
Ponselnya tiba-tiba bergetar.
Ada pemberitahuan pesan masuk di layarnya.
Sekilas menatapnya, sudut bibirnya naik berusaha menahan senyum merendahkan diri.
Benar-benar kebetulan yang menyebalkan. Saat sedang memikirkan bajingan itu, tiba-tiba ia menerima pesan singkat darinya.
Ada empat kata dalam pesan teks itu. Sangat sederhana.
Maksudnya pun sangat jelas.
[Shuian Huating]
Shuian Huating adalah villa-villa tempat berkumpulnya orang-orang kaya di pusat kota.
Di saat seperti ini, bisa-bisanya Rong Zhan mengirim pesan seperti ini. Meskipun ia tidak menjelaskan maksudnya, tetapi pesannya sungguh tersirat, sepertinya Sang Xia sudah bisa menebak bagaimana lelaki itu akan mengolok-oloknya.
Setelah membaca pesan itu, Sang Xia segera memesan taksi tanpa membalas pesan singkat Rong Zhan.
Tidak peduli bagaimana cara Rong Zhan mengambil keuntungan dari masalah Sang No dan menjadikan Sang Xia sebagai wanitanya ketika ia berada di saat kritis, tapi ia masih memiliki hutang 200.000 yuan. Jika ia tidak segera mengembalikan uangnya atau apapun itu, ia akan benar-benar terjerat masalah besar.
Mereka berdua tidak seharusnya saling berhubungan.
Sang Xia tidak bisa berhutang uang kepada siapapun.
Sang Xia benar-benar tidak sabar untuk berhenti berhubungan dengan Rong Zhan. Sang Xia tidak ingin terlibat dengan siapapun yang memiliki hubungan dengan mantan pacarnya, terutama sahabatnya.
Ketika ia berada di dalam taksi, tidak lupa ia juga membuka sekotak alat kontrasepsi.
Sang Xia melihat keluar jendela dan memegang kartu di tangannya. Ia bertanya-tanya apakah semuanya akan berbeda jika ia tidak pernah bertemu Bo Yi.
Memikirkannya saja membuat Sang Xia merasakan sesak di dada dan kesulitan bernafas. Tanpa basa-basi ia memandang sopir dan bertanya, "Tuan, apakah Anda punya rokok?"
Sopir itu memandangnya sekilas, lalu ia mengeluarkan rokok dengan satu tangan dan pada saat yang sama berkata, "Gadis kecil bisa merokok..."
Sebelum sopir menyelesaikan kalimatnya, Sang Xia dengan menyalakan rokok dengan terampil. Dengan hisapan ringan, asap mulai meluap dan perlahan mulai menyebar di dalam taxi.
Setelahnya, sopir taxi segera mengubah kalimatnya, "Gadis kecil merokok, itu tidak baik untuk kesehatan kulit..."
Sang Xia meletakkan tangannya di jendela yang terbuka dan sedikit menutup wajahnya. Dalam hati ia menyetujui perkataan sopir dan hanya memberikan gumaman ringan, "Hmm ..."
Tetapi ia tidak bisa hidup tanpa merokok.
Tidak ada yang tahu apa yang telah ia lalui sebelumnya.
Namun, bukan itu intinya. Intinya adalah fokus pada bagaimana ia akan menjalani hidup di masa depan!
Akhirnya taxi sampai ke tujuan___