"Bu… jangan terlalu banyak berpikir. Aku dan kakak sama sekali tidak bertengkar."
"Lalu kenapa kamu menangis begitu mendengar dia akan pergi? Apa karena kamu merasa keberatan berpisah darinya?"
Gu Liang sempat berhenti sejenak, sebelum akhirnya ia tersenyum tak berdaya, "Sebenarnya ibu juga merasa sangat keberatan. Inilah saat di mana anak-anak Ibu akhirnya bisa kembali berkumpul, tapi satu di antaranya harus bergegas pergi lagi. Terlebih, pekerjaannya sangat berbahaya dan tidak ada yang tahu kapan bendera kehormatan akan dikirimkan ke rumah (sebagai bentuk kekalahan dalam perang)."
"Bu, apa yang kamu katakan? Bagaimana mungkin kakak akan seperti itu?!" Leng Xiaomo sontak mengarahkan pandangan pada Gu Liang seolah memberi tatapan tak percaya bahwa ibunya akan mengatakan hal demikian.
Mengirim bendera penghormatan?
Tentu ibunya lebih mengerti tentang konsep itu.