Di tubuh lelaki itu ada nafas jernih yang di sukai Nan Zhi, sangat jantan.
Nan Zhi menggigit bibir lelaki itu. Bibir lelaki itu terasa lembut dan dingin. Rahang dan wajahnya tampak tampan. Nafasnya tampak terengah-engah, lalu ia mengeluarkan suara yang halus dari bibir merahnya yang lembut. "Aku sangat tidak nyaman, apakah kamu bisa membantuku…."
Namun, Nan Zhi kembali melumat bibir lelaki itu, lidahnya yang kecil dan lembut, masuk ke mulut lelaki itu, menjeratnya dengan lembut.
Secara garis besar, mereka tak bisa saling melihat dengan jelas, tapi bisa saling merasakan suhu panas yang keluar dari tubuh mereka masing-masing.
Lengan Nan Zhi yang lembut dan halus, menempel di leher lelaki itu. Selain menciuminya, wanita itu tidak tahu apa yang harus ia lakukan selanjutnya. Wajah kecil wanita itu terkubur di leher lelaki itu, lalu mengerang kesakitan.
"Aku telah diracun oleh seseorang. Racun itu benar-benar membuatku merasa tidak nyaman."
Nan Zhi juga tidak tahu kenapa ia tiba-tiba bisa begitu percaya dengan lelaki ini.
Mungkin karena ia sedang berbaring di ranjang dan tak bisa bergerak. Dan mungkin juga karena tadi Nan Zhi menciumnya seperti itu, jadi lelaki itu tidak melukai Nan Zhi. Tapi Nan Zhi seolah mengabaikan sikap lelaki itu.
Pada saat Nan Zhi kembali menggigit bibir lelaki itu, lelaki itu membalik tubuhnya dan menekan tubuh Nan Zhi di bawah tubuhnya.
Dalam kegelapan, Nan Zhi merasakan mata lelaki yang dingin dan gelap itu, memandang ke arahnya, seperti pusaran yang memancarkan daya tarik yang tak ada habisnya.
Nan Zhi sesekali tampak menelan ludah. Tangan kecil wanita itu merogoh baju lelaki itu tanpa sadar, lalu membelai perutnya yang six pack, mengikuti naluri tubuhnya. Tangan kecilnya perlahan turun ke bawah——
...
Sakit.
Sangat sakit.
Tubuhnya terasa seperti dibelah dengan kapak oleh seseorang.
Itu terasa sangat menyakitkan, tapi tubuhnya sekarang dikendalikan oleh obat, dan ia seolah ingin mendapatkan perlakuan yang lebih. Kedua tangan Nan Zhi mencengkram lengan otot lelaki itu dengan sangat erat, menghasilkan guratan-guratan yang berdarah.
...
Gorden berwarna abu-abu dan berat itu menutup jendela kamar suite president itu, membuat cahaya tampak redup. Samar-samar terlihat cahaya yang ada di luar.
Hari sudah tampak terang.
Kamar itu dipenuhi dengan nafas penuh gairah setelah melewati malam penuh cinta.
Gadis muda yang ada di atas ranjang itu, dengan perlahan membuka matanya. Ia baru saja bangun dan membuka matanya, tapi ia langsung tampak kebingungan.
Pinggang rampingnya terperangkap oleh lengan yang berotot.
Seorang lelaki terbaring di belakangnya. Dada lelaki itu menempel di punggungnya, bernafas dengan ringan dan teratur.
Nan Zhi mulai merasakan panik yang luar biasa. Ingatan tentang apa yang terjadi semalam, perlahan mulai muncul di benaknya.
Tangan kecilnya menutup mulutnya cukup lama, hingga akhirnya ia kembali sadar dari keterkejutannya yang luar biasa.
Lalu ia melihat sekilas lelaki yang ada di belakangnya, kemudian memindahkan tangan berotot yang melingkari pinggangnya. Lalu ia menyangga tubuhnya sendiri dan berencana untuk turun dari ranjang.
Setelah itu, ia mengambil pakaiannya yang berantakan di lantai, dan melarikan diri dengan panik.
Entah sudah berlalu berapa lama, kini lelaki itu perlahan membuka matanya. Di sampingnya sudah tidak ada sosok perempuan itu. Ia mengangkat tangannya, dan sebuah anting mutiara jatuh di telapak tangannya.
...
Villa keluarga Nan berada di area orang-orang kaya. Nan Zhi keluar dari taxi, lalu menyeret kakinya yang terasa nyeri dan berjalan menuju ruang tamu.
Baru saja Nan Zhi sampai di pintu masuk, tapi ia sudah mendengar tawa ringan dari dalam.
"Kak Shaoxiu, apakah kamu benar-benar memberiku kalung berlian merah muda? Aku bukan tunanganmu, jika Zhi Zhi tahu hal ini, dia akan mengulitiku."