Chereads / Enam Suami Tampan / Chapter 21 - Ia Membanting Pintu di Hadapan Yixuan

Chapter 21 - Ia Membanting Pintu di Hadapan Yixuan

Setelah perkelahian hebat semalam, Dong Huiying dan Liang Yixuan berhasil pulang. Mereka kembali ke Desa Kaoshan, rumah keluarga Liang. Dong Huiying membanting pintu kamar di hadapan Yixuan. Gadis itu duduk di atas kangtou. Wajahnya tampak bingung, sulit dijelaskan dengan kata-kata.

"Ada masalah!" Dong Huiying menatap tajam kepada Liang Yixuan. Ini adalah intuisi Dong Huiying. Ia mengerang hingga pembuluh darahnya terlihat.

Setelah reinkarnasi, Dong Huiying memeriksa tubuhnya secara pribadi, namun ia tidak menemukan perubahan besar dalam dirinya. Meskipun tubuhnya kurus dan kecil, tapi tenaga dalam dan ototnya sangat kuat dan sehat. 

Terlepas dari kekacauan yang disebabkan oleh pemilik aslinya, Dong Dabao, ia benar-benar tidak bisa berkomentar apapun mengenai dirinya. Namun kali ini, mungkin karena teringat kejadian sebelumnya, pikirannya kacau. Ia juga menemukan beberapa hal aneh.

"Ini seperti racun!" Ia mengatakan kata 'racun' dengan nada aneh. Bukan 'racun' dalam makna sebenarnya. Melainkan, perilaku Dong Dabao selama ini telah menyebabkan masalah yang menumpuk. 

Pada akhirnya, masalah ini meledak dan telah merugikan keluarga Liang. Racun yang dimaksudnya ini telah membuatnya sangat agresif, dan bahkan hampir membunuh Zhu Xingfang.

Dong Huiying menarik napas dalam-dalam. Ia bermeditasi selama beberapa saat. Sepertinya, ia perlu mencari tahu asal usul masalah ini dan mencari cara menetralisirnya sesegera mungkin, karena saat ini ia memiliki keraguan dalam hatinya.

Pemilik aslinya, Dong Dabao, sangat dikenal karena kekejamannya, Sebelumnya, ia sama seperti orang lain. Dong Huiying berpendapat bahwa Dong Dabao terlalu banyak melakukan kejahatan. Namun, jika diasumsikan, kekejaman Dong Dabao dapat disebabkan oleh penyakit psikologis hingga bisa mengubah temperamen manusia. 

Benar saja, Ia baru saja menempati tubuh kecil ini selama beberapa hari. Kini ia hampir saja dipengaruhi oleh penyakit psikologis tersebut. Dalam beberapa hari ke depan, tak ada yang menjamin bahwa ia mungkin saja berubah menjadi Dong Dabao kedua.

Dong Huiying tak ingin kehilangan dirinya sendiri hingga melakukan sesuatu diluar batas kehendaknya!

***

Liang Yuening berjalan pulang dengan bingung. Saat ia tiba di rumah, hari sudah gelap.

Di dalam, Liang Yixuan sedang sibuk di dapur. Jika dilihat, hari ini adik keenam tampak sangat lemas, tidak seperti biasanya. Bila Yixuan lebih lama di pegunungan, sudah pasti dirinya tidak akan mengenal adiknya itu. 

Faktanya, mereka berdua telah tinggal di bawah atap yang sama selama lebih dari dua puluh tahun. Karakter Liang Yuening lebih kaku dan kasar kepada Dong Huiying. Bahkan ia juga sensitif saat melihat perubahan mendadak di sekitarnya, salah satunya bila perubahan itu dari saudaranya sendiri.

Karena itu, Liang Yuening dengan cepat menemukan bahwa ada yang salah dengan Yixuan.

Liang Yuening sampai berpikir buruk lagi soal Dong Huiying. Ia mengira jika Sang Istri kembali membuat masalah sehingga meninggalkan Liang Yixuan di rumah sendiri. Bila itu terjadi lagi, tentu Liang Yuening tidak akan tinggal diam.

Selain itu ketika Liang Yuening kembali, ia hampir lupa bertanya mengenai Kakak Keempat. Biasanya dalam enam bersaudara, empat orang di antaranya selalu keluar, Sedangkan dua lainnya tetap tinggal di rumah. Namun, kali ini saat ia turun gunung, ia tidak melihat Kakak Keempat.

Dengan adanya berbagai masalah yang bertubi-tubi datang ke rumah, Liang Yuening semakin punya pikiran buruk. Hanya mengetahui Liang Yixuan bersikap berbeda, terutama dalam keadaan sendirian membuat Liang Yuening tidak enak. Dia takut jika Sang Istri kembali berubah ke kondisi sebelumnya dan menghajar saudara-saudaranya lagi. Ia sudah merasa keluarga ini sudah cukup menderita.

"Lao Liu!" Liang Yuening berjalan mendekati Liang Yixuan. "Apa yang terjadi denganmu?"

Liang Yixuan tersenyum hangat, "Kakak Kelima, jangan terlalu dipikirkan. Aku tidak apa-apa. Lihatlah, aku baik-baik saja, kan? Oh, ya. Ada hal yang lupa kukatakan kepadamu."

Liang Yixuan menyeka tangannya dengan cepat, "Aku tadi sedang mencuci pakaian di tepi sungai hingga hari gelap. Lalu, aku berencana segera pulang dan memasak. Tapi aku lupa dan meninggalkan pakaian itu di tepi sungai. Sepertinya aku akan mengambilnya kembali."

"Sudah terlambat!" Ujar kakak kelima. Liang Yixuan hendak melewatinya, tapi lengannya ditarik oleh kakaknya itu.