Napas Lin Xiaoyu tiba-tiba menegang. Jantungnya terlambat berdetak selama beberapa detik. Saat dia ragu-ragu apakah harus menolak atau tidak, dia tiba-tiba merasakan lengan yang menahannya melepaskannya. Ternyata, Lu Liye melepaskannya. Ketika dia terbebas, hatinya tidak merasa lega ataupun bahagia. Sebaliknya, dia justru merasa sedikit sedih. Aku pasti sudah gila! Batinnya.
Lu Liye tiba-tiba melepaskan Lin Xiaoyu karena dia teringat kata-kata yang dia janjikan padanya. Dia berjanji padanya bahwa kejadian lepas kendali yang terjadi malam itu hanya akan terjadi sekali. Dia tidak akan melakukan hal tersebut padanya untuk kedua kalinya. Jadi, sebelum dia kehilangan kendali, dia melepaskannya.
Untuk sementara, suasana di dalam ruangan menjadi sedikit aneh. Lin Xiaoyu duduk di sofa dan tidak tahu harus berbuat apa. Sementara itu, jarang-jarang sekali Lu Liye juga merasa canggung. Dua orang itu pun tidak berkata apa-apa untuk waktu yang lama.