Namun, tangan Lu Liye yang mencengkeram tangan Lin Xiaoyu sama sekali tidak mengendur, justru semakin erat. Kekuatannya terlalu besar hingga membuat Lin Xiayou merasa sakit dan wajahnya memucat. Tapi detik berikutnya, dia melepaskan tangan kecil itu. Dia menundukkan kepalanya dan mematikan puntung rokok pada asbak di sampingnya. Dia lalu berjalan pergi dengan cepat, dia bahkan tidak melihat Lin Xiaoyu yang tertegun di belakangnya.
Lu Liye selalu seperti ini, keren dan penuh gairah. Pria itu tampak penuh kasih sayang, tetapi pada kenyataannya, lebih kejam daripada siapa pun. Pria itu mudah menggoncang hati seorang wanita. Ketika kamu mengira dia punya hati kepadamu, kenyataannya dia hanyalah orang yang tidak berperasaan.