Chereads / Pamanku Kekasihku / Chapter 37 - Kamu Tidak Boleh Pacaran

Chapter 37 - Kamu Tidak Boleh Pacaran

Tiba-tiba...

"Aku menyukai seseorang!" Chi Yi mengumumkan hal itu dengan suara yang keras. Dia sengaja mengatakan hal tersebut keras-keras agar Chi Zuxu mendengarnya, dia ingin melihat seberapa tenang reaksi pria tersebut. 

Namun, yang didapatkan Chi Yi hanya kekecewaan, semua orang yang ada di meja makan terdiam, hanya chi Zuxu saja yang dengan tenang meletakan pisau dan garpunya, lalu dengan santai dia menatap gadis itu dan berkata, "Apakah kamu tahu apa itu menyukai?"

"Aku sudah 18 tahun, bagaimana bisa aku tidak tahu?" tutur Chi Yi. Dia menggigit dengan keras garpu berwarna perak dengan giginya, lalu menatap lekat Chi Zuxu dan berkata, "Menyukai seseorang adalah ketika melihatnya wajahku akan menjadi merah, hatiku punakan berdegup kencang dan ketika tidak melihatnya aku akan merasa takut kehilangan dirinya dan seolah bisa menjadi gila…" Persis seperti apa yang dirasakannya pada pamannya sekarang.

Mata Chi Zuxu menatap tajam Chi Yi yang berada diseberangnya, bibirnya yang tipis dirapatkan dan membentuk sebuah garis yang dingin, dia tidak berkata apa-apa lagi.

"Apakah aku salah?" melihat Chi Zuxu tidak berbicara, Chi Yi menantang balik pria tersebut.

"Betul, apa yang kamu katakan tidak salah." Bukan Chi Zuxu yang menjawab pertanyaan Chi Yi, melainkan Chi Yunlun yang duduk di sebelahnya, "Waktu cepat sekali berlalu, Chi Xiaosi kini sudah 18 tahun, ini adalah usia yang pas untuk pacaran…"

Tiba-tiba Chi Zuxu berkata, "Kamu sekarang belum boleh pacaran."

"Mengapa kamu boleh, tetapi aku tidak boleh?" Dengan perasaan tidak puas Chi Yi memonyongkan bibir kecilnya.

"Aku 28 tahun, kamu 18 tahun! Apakah itu sama?" Chi Zuxu mulai naik pitam, nada bicaranya pun terdengar mulai tidak sabar.

"Aku sudah 18 tahun dan juga sudah dewasa! Aku ingin pacaran sekarang!" Chi Yi menghempaskan garpu dan pisau yang ada di tangannya, dia tetap mempertahankan keinginannya.

Tiba-tiba, terdapat aura yang mencekam di antara kedua orang itu.

Chi Yunlin segera memperbaiki suasana dengan berkata, "Adik ketiga, Chi Xiaosi sudah tidak kecil lagi, dulu waktu seumuran dengannya, aku sudah berpacaran dengan kakak iparmu! Kalau gadis kecil itu menyukai seseorang, biarkan dia mencobanya saja. Siapa tahu pria muda tersebut adalah jodohnya."

Pria muda? Sebenarnya siapa pria yang gadis itu sukai?! Ujar Chi Zuxu dalam hati sambil mengerutkan alis, wajahnya terlihat tidak senang.

"Kakak, sekarang dia hanyalah seorang siswi SMA, sebentar lagi akan menghadapi ujian akhir, mana ada waktu untuk pacaran" Selesai berbicara, Chi Zuxu melihat Chi Yi sekilas.

"Bukankah Chi Xiaosi tidak perlu ikut ujian akhir? Begitu lulus, dia akan menyusul ayah dan ibunya ke luar negeri, ujian akhir hanyalah sebuah formalitas. Kamu jangan terlalu mengekang gadis kecil itu, apakah kamu tidak lelah…" Bahkan Nyonya Besar Chi pun ikut membela Chi Yi.

"Baiklah, kalau kalian merasa aku terlalu mengekangnya, maka aku akan lepas tangan! Kalian urus saja dia sendiri!" Sambil berbicara Chi Zuxu mengambil handuk kecil di sampingnya dan membersihkan mulutnya. Lalu dia berdiri dan berkata, "Kalian lanjutkan saja makannya, aku sudah kenyang". Selesai berbicara, dia langsung keluar dari ruang makan.

Melihat hal itu, Chi Yi pun segera meletakkan garpu dan pisaunya, lalu dia berdiri dan berkata, "Nenek, aku tidak mau sekolah keluar negeri. Aku akan ikut ujian akhir dan akan masuk ke universitas di kota ini! Selesai berbicara, dia pun keluar mengejar Chi Zuxu.

Orang-orang di ruang makan itu terkejut.

"Tadi gadis kecil itu berkata apa?" tanya Nyonya Besar Chi yang merasa telah salah dengar.

"Ibu, aku juga mengira aku salah dengar, tadi gadis kecil itu mengatakan sendiri akan ikut ujian akhir? Akan ikut ujian akhir?! Matahari terbit dari mana ya? Sungguh tidak dapat dipercaya!" kata Chi Yunlin, dia pun merasa tidak percaya.

Nyonya Besar Chi tersenyum dengan puas dan berkata, "Ternyata Chi Zuxu benar-benar dapat menangani anak ini. Sejak anak ini di urus olehnya, gadis itu sungguh berubah menjadi penurut, lihat saja, sebelumnya dia yang tidak suka belajar tapi sekarang ternyata mengatakan sendiri akan ikut ujian akhir! Hebat, hebat sekali!"