Tubuh Chi Yi memang benar-benar dingin, tadi ketika Chi Zuxu… menyentuhnya, dia telah menyadari hal itu.
Tubuhnya sangat dingin!
Akhirnya Chi Zuxu menjulurkan tangannya untuk memeriksa dahi Chi Yi. Dia mengerutkan keningnya karena dahi gadis itu masih sangat panas, lalu berkata "Sudah sakit tapi masih tidur tidak mengenakan pakaian!" Sejak kapan dia memiliki kebiasaan buruk ini? Batinnya.
"Lebih nyaman tidur tanpa mengenakan pakaian." kata Chi Yi.
"Aku akan menggendongmu kembali ke kamar ya" tutur Chi Zuxu yang sudah bersiap menggendong Chi Yi turun dari ranjang.
"Tidak Mau!" Chi Yi menolak, dia langsung menempelkan tubuhnya di kasur dan tidak mau bergerak. Mata besarnya yang berair itu memandang pamannya dengan menyedihkan, "Paman ketiga, biarkan aku tidur di sini satu malam saja ya? Aku kedinginan kalau tidur sendirian, di dalam selimut dingin sekali seperti es batu, kalau kamu menggendongku kembali ke kamarku, aku bisa mati membeku."
Chi Zuxu mengakui kalau tatapan gadis itu membuat hatinya luluh, ditambah lagi tubuhnya yang kecil benar-benar dingin sehingga membuat dirinya tidak rela membuangnya kembali ke dalam gudang es tersebut. Mata hitamnya menjadi suram, lalu dia terdiam sejenak dan berkata, "Hanya malam ini saja."
Ternyata dia… memperbolehkan aku tidur di sini! Teriak Chi Yi kegirangan di dalam hatinya. "Baik!" Chi Yi menjawab dengan gembira, dia tersenyum hingga membuat matanya melengkung seperti bulan sabit yang menggemaskan.
Melihat mata besar Chi Yi yang berbinar itu, tiba-tiba Chi Zuxu teringat hal yang tadi tidak seharusnya terjadi, dia menelan air liurnya, lalu dengan suara yang parau berkata, "Kenakan pakaian tidurku!" Setelah itu, dia berbaring membelakangi keponakannya.
Chi Yi bersembunyi di belakang tubuh Chi Zuxu dan menurutinya mengenakan setelan pakaian tidur tersebut di tubuhnya yang kecil. Tanpa malu-malu, Chi Yi mencium bagian kerah pakaian tidur tersebut, lalu dia tersenyum dan berkata, "Paman, ada baumu di sini, baunya enak…"
"Tidurlah!" Chi Zuxu tidak memedulikan gadis itu. Hanya dia sendiri yang tahu kalau keberadaan tubuh yang lembut ada di belakangnya itu membuatnya merasa sangat tersiksa. Di dalam pikirannya, Chi Zuxu kembali memikirkan kejadian yang terjadi di dalam mimpinya. Bibir gadis itu begitu lembut, lidahnya lembap dan hangat dengan bergairah bermain di dalam mulutnya.
Sial! Ternyata aku membayangkan tubuh keponakanku sendiri! Kelihatannya belakangan ini aku sungguh merasa kosong dan kesepian, umpat Chi Zuxu dalam hati.
"Paman, apakah kamu dan Lin Wenyu juga pernah melakukan hal yang tadi kita lakukan?" Chi Yi yang berada di belakang dengan suara yang lemah bertanya kepada Chi Zuxu.
Tubuh Chi Zuxu menjadi kaku, lalu berbalik dan memandangi Chi Yi, "Anak kecil, tadi kita melakukan itu hanya karena tidak sengaja."
Dengan gugup Chi Yi memandang Chi Zuxu dan bertanya, "Lalu kamu dan Lin Wenyu?". Dia lalu menjulurkan lidahnya dengan ceroboh, kemudian melanjutkan perkataannya, "Malam ini apakah kalian melakukan hal seperti ini?"
"..." Chi Zuxu hanya bisa terdiam melihat Chi Yi menjulurkan lidahnya dengan lincah. Tiba-tiba dia merasakan ketegangan di perut bagian bawahnya, mulutnya terasa kering dan mata menjadi muram, kemudian berkata, "Tidak!"
Chi Yi tersenyum, "Untung saja…" Setelah itu, dia menempelkan kepalanya ke dada Chi Zuxu sehingga dapat, mendengar jantungnya yang berdetak dengan keras membuat tubuhnya terasa membaik. Dia lalu membenamkan dirinya ke dalam dada pria itu dan bergumam, "Hari ini aku sangat sedih karena kamu tidak menemaniku makan malam, sebenarnya aku ingin marah kepadamu, tetapi aku tidak bisa…"
"Maaf ya." Chi Zuxu terdiam, lalu memeluk tubuh Chi Yi yang dingin. Tunggu kalau kamu sudah sembuh, maka aku akan mengajakmu makan malam."
"Baiklah, kalau begitu harus dua kali! Aku mau makan kepiting curry dua kali."
"Oke..."
"Hanya kita berdua!"
"He'em, hanya kita berdua…"
Tak lama setelah berbincang, Chi Yi pun tertidur.